Senin, 10 November 2014

Palestina Desak Dunia Islam Lindungi Al Aqsa

Headline
INILAHCOM. Yerusalem -- Menteri Wakaf dan Urusan Agama Palestina Sheikh Yousef Adeis mendesak dunia internasional, terutama negara-negara mayoritas Muslim, melakukan tindakan untuk melindungi Masjid Al Aqsa.

Imbauan disampaikan di tengah kian memanasnya bentrok fisik antara polisi Israel dan penduduk Palestina. Israel berusaha mengambil alih Masjid Al Aqsa dan membiarkan Yahudi sayap kanan beribadah di dalamnya. Muslim Palestina melakukan perlawanan hebat.

Adeis mengatakan negara-negara Arab dan Muslim harus menggelar pertemuan untuk membicarakan ancaman terhadap Al Aqsa, dan mengundang UNESCO -- badan PBB yang mengurusi situs-situs bersejarah.

"Negara-negara Muslim dan Arab harus bersatu dan melindungi Masjid Al Aqsa," ujar Adeis.

Menurut Adeis, Israel sedang berusaha mengobarkan perang agama, dengan terus berupaya mengambil alih Al Aqsa. Jika itu terjadi, akan muncul konsekuensi mengerikan di Yerusalem.

Dukungan finansial, masih menurut Adeis, juga harus ditingkatkan untuk mencegah penduduk Arab Palestina meninggalkan rumah-rumah mereka di Yerusalem Timur.

"Israel sedang berusaha mengosongkan Yerusalem Timur dari pemukim Arab dan umat Islam, dan menyatukan Yerusalem sebagai kota Yahudi," ujarnya.

Sesuatu aturan lama, Yahudi diperbolehkan mengunjungi Al Aqsa tapi tidak boleh menggelar ritual karena akan memanaskan situasi. Umat Islam memahami situs Al Aqsa juga tempat suci bagi Judaisme, karena di lokasi itu pernah berdiri kuil ketiga dan paling suci.

Namun Yahudi sayap kanan berusaha mengubah tempat itu menjadi kuil ketiga kembali, dengan menghancurkan Masjid Al Aqsa.

Di Tel Aviv, PM Benjamin Netanyahu meyakinkan Raja Yordania Abdullah II bahwa Israel akan menjaga status quo Masjid Al Aqsa. Namun Netanyahu tidak bisa menerima keputusan Raja Abdullah II menarik dubesnya dari Tel Aviv.

Namun Netanyahu mendapat perlawanan dari Knesset dan kabinetnya. Menteri Ekonomi Naftali Bennett dan Menteri Perumahan Uri Ariel adalah dua dari anggota kabinetnya yang mendesak perubahan status quo Masjid Al Aqsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar