Gerakan Anti Pembohong bersama Lentera Qolbu dan 3 lainnya
Masih Ingat..? Kaum Cina Komunis Menggusur Islam dan Pribumi.
Jejak sejarah keinginan Cina menguasai Nusantara sudah dimulai sejak masa Sriwijaya tahun 600an. Walaupun Cina dikalahkan dalam perang oleh Raja Kediri Kertanegara dan Raden Wijaya Singosari usaha penaklukan Nusantara oleh Cina terus berlanjut.
Pada zaman penjajahan, Cina menjadi kolaborator Belanda. Pada orde baru gerakan politik Cina diredam tetapi ekonomi mereka mencapai kemajuan dengan lahirnya 200an konglomerat yang mnguasai ekonomi Indoneisa. Puncaknya Pemilu 2014 terpilih Jokowi yang antek Cina menajadi RI-1.
Bagaimana kejadiannya sampai Cina menggusur Islam dan Pribumi..?
Mafia Persaudaraan Cina Indonesia itu sudah merencanakan menguasai republik ini sudah lama. Beberapa kasus masa lalu bisa dilihat. Cina ini merembes kayak air. Bahkan mereka mengklaim Islam datang dari Cina. LUCU. Bahkan dari berbagai tulisan dibuat seolah-olah Walisongo itu sebagiannya adalah orang Cina. Itu jelas- tidak betul.
Lalu ketika VOC masuk dan pemerintah Belanda menjajah Indonesia, orang2 Cina itu menjadi perantara. Mereka menjadi pedagang bahkan industriawan yang bagus dan punya keterampilan bagus dan unggul dibanding orang Jawa. Bahkan orang jawa menganggap orang dagang itu rendah, yang tinggi itu adalah kebangsawanan dan pendidikan. Di bawah orang2 bule, Pribumi itu dianggap paling rendah. Maksud Belanda untuk mencari teman. Sedang si Cina2 ini selain mnganggap bahwa Nusantara adalah tanah harapan juga mereka mendendam sakit hati karena ekspedisi2 mereka, tentara2 Tartar, selalu dikalahkan oleh kerajaan di Nusantara. Nafsu mereka untuk menguasai Nusantara sangat besar.
Maka ketika perang kemerdekaan mereka bantu Belanda. Setelah perang kemerdekaan, mereka menolak Indonesia merdeka. Sekalipun beberapa diantara mereka ada yang mendukung Soekarno Hatta. Sebagian besar mereka menginginkan Belanda terus disini. Karena dengan Belanda di sini, mereka menjadi terlindung, karena mereka merasa minoritas. Mereka ada yang jadi pasukannya, sewaktu Belanda atau Jepang (menjajah Indonesia).
Orang2 Cina itu yang kedudukanya lebih tinnggi dari pribumi boleh masuk ke sekolah-sekolah Belanda bahkan dikirim ke Belanda. Mereka juga ikut membuat perkumpulan yang mendukung Belanda. Zaman Jepang pun begitu. Sekalipun ada yang menjadi anggota BPUPKI, PPKI dan lain2.
Dalam sejarah, ada peristiwa Kali Angke, 10 ribu orang Cina dibantai Belanda karena mereka mempunyai kebiasaan yang buruk dan sudah ada peraturan mereka melanggarnya. Yaitu pelarangan membuat pelacuran, perjudian dan minuman-minuman keras. Mereka memproduksi. Seperti Jakarta Kini. Karena mereka melakukan pelanggaran, gubernur Belanda bersama orang2 Eropa lainnya, membantai mereka. Kali Angke menjadi merah darah.
Ketika perang Diponegoro, banyak orang Cina yang mengkhianati Diponegoro dan membantu Belanda. Dan karena itu juga terjadi pembunuhan besar terhadap orang2 Cina oleh Pasukan Diponegoro. Terutama di Ngawi, daerah perbatasan Jateng dan Jatim. Adipati Madura juga banyak membunuh orang Cina. Artinya sifat-sifat Cina ini, di mata pribumi tidak berubah, suka menipu, nyogok, sewenang-wenang, licik, dan memperkaya diri.
Mereka membentuk kelompok sendiri, yang disebut sebagai segregasi. Itu terjadi sejak dimasa Bung Karno. Sehingga akhirnya Soeharto mengeluarkan surat keputusan pemerintah, mereka dilarang melakukan perdagangan di pedesaan. PP itu sebenarnya dikeluarkan sejak tahun 1959 (zaman Bung Karno), karena ada laporan bahwa orang2 Cina itu mulai mendominasi perekonomian.
CATAT !! Sampai sekarang PP itu tidak pernah dicopot.
Lalu tahun 1963, bulan Mei, terjadi peristiwa bentrok yang dimulai dari Cirebon sampai menjalar ke Jawa Barat. Rumah-rumah dan toko-toko Cina dirusak dan dibakar oleh masyarakat. Pak Harto punya alasan sendiri, Cina-Cina ini harus diredam. Alasan lain Lim Bian Koen (Sofjan Wanandi) dan Lim Bian Kie (Jusuf Wanandi), mendirikan CSIS bersama dengan Harry Tjan Silalahi. Harry Tjan bersama-sama Subhan ZE orang NU kharismatik, mereka membentuk Front Pancasila mendukung Pak Harto. Itu mulai tahun 1966. Kemudian mereka mendirikan CSIS, di situ ada juga Ali Moertopo dan Sudjono Humardani. CSIS Indonesia itu cabangnya CSIS di Amerika.
Sejak awal CSIS, Harry Tjan sebetulnya orang CIA. Bahkan mereka, atas petunjuk CIA membantu Soeharto menjelang peristiwa G30S. Desember 1965, ada peristiwa, suatu rapat di Cipanas yang diselenggarakn oleh orang2 Bung Karno untuk mmbubarkan atau menasionalisasi Caltex. Ternyata Pak Harto tiba-tiba muncul dan menolak nasionalisasi.
Dalam peristiwa G30S, Pak Harto ada dalam jejaring CIA untuk menjatuhkan Soekarno. Ketika Pak Harto berkuasa, ia memutuskan orang2 Cina dilarang berpolitik. Berbisnis dipersilahkan. Sekarang mahluk itu seperti AHOK. Pak Harto sadar atau tidak sadar situasi itu menyebabkan sosial ekonomi cina mendominasi. Maka muncullah Bob Hasan, Liem Swie Liong dan munculnya 200 konglomerat Cina. Di situ bisa dilihat bahwa gerakan menguasai Nusantara atau Indonesia itu terus dan mencapai kemajuan.
Yang khususnya disetir oleh CSIS dan LIPPO dibawah Mochtar Riyadi dan James Riyadi. Pada waktu terjadi konferensi APEC di Bogor, tahun 1994, di Lippo Cikarang, Clinton berkunjung ke rumahnya James Riyadi. Dan disepakatilah upaya kejatuhan Soeharto. Saat itu terjadi gerakan-gerakan yang menentang Soeharto, khususnya dari pihak mahasiswa. Tanyakan saja sekarang sama para mahasiswa itu, di bayar siapa..?
Selain ada gerakan mahasiswa, kita tidak sadar ada keuangan yang mengalir ke Indonesia baik dari James Riyadi maupun dari Washington. Tahun 1997 terjadi krisis moneter, krisis moneter yang di rekayasa, sekali lagi "di rekayasa". Ekonomi Indonesia itu kecil kalau direkayasa oleh negara besar seperti AS dibantu oleh CSIS, serta Mochtar dan James Riyadi, hasilnya menakjubkan. Jadi krisis moneter menjadikan Indonesia kolaps, direkayasa masuknya IMF dan sekaligus menjadi penasehat untuk menangani krisis itu. Ini terjadi pada akhir pak Harto. Kemudian setelah itu ada pengucuran dana 210 trilyun agar Habibie turun, lalu naik Gus Dur.
Timur-timur itu lepas karena rekayasa kelompok mafia cina dengan dukungan AS. Warning Papua!!
Karena Habibie yang naik itu kan periodenya sampai dengan 2003, kenapa ia melakukan Pemilu 1999 yang menghasilkan kemenangan PDIP. Lalu kenapa pertanggung jawaban Habibie ke MPR ditolak saat itu? Itu rekayasa.
Banyak yang tidak suka Habibie, menganggap ia tangan kanannya Soeharto, melepaskan Timtim dan tidak mau mengadili Soeharto. Lugu2 munafikun!. Termasuk penghancuran IPTN itu adalah rekayasa. Kenapa Habibie harus dijatuhkan? Untuk mempercpat terpilihnya presiden yang pro Amerika dan tentu saja pro Persaudaraan Mafia Cina Indonesia. GUS DUR. Itu makanya para jokowiyah selalu mengait2kan agama dengan GusDur.
BACA : GUSDUR BUKAN PEMBELA ISLAM
↪ fb.com/politikampung/photos/396661133816781/
↪ fb.com/politikampung/photos/396661133816781/
Dipaksalah GusDur untuk mengucurkan Surat Tanda Utang (STU) 430 trilyun. Dilanjutkan Megawati, membantu bank-bank yang roboh. Pemerintah seakan-akan bertanggung jawab kepada konglomerat-konglomerat itu. Karena pemerintah tidak punya uang, dikasih STU itu (kasus BLBI), untuk mengganti aset-aset mereka yang diambil pemerintah. Tetapi ketika aset-aset itu dijual 430 trilyun itu diperkirakan total nilai aset ternyata hanya terjual 15-20 trilyun. Rakyat Indonesia dibohongi konglomerat cina. Lebih gawatnya lagi Megawati keluarkan Inpres No. 8 tahun 2002. Hancur NKRI..!! Dan ini, sebagian kecil hal2 yang menjadikan Prabowo tidak suka dengan GusDur.
Dan juga ingat satu hal, China Nasionalis semua ada di kubu Prabowo.
Cina-cina yang penipu ini sebetulnya berutang kepada negara, mereka tidak bisa bayar ke nasabah. Karena Mega, mereka tidak ditangkap. Lalu STU itu dipakai untuk mengucurkan bunganya kepada para konglomerat nilainya 60-70 Trilyun pertahun. Dosa2 Mega menjadikan negeri ini terjual, kini saatnya melawan! berantas mafia cina!
Sekarang yang namanya Jawa itu 80 persen dikuasai Cina. Jakarta hampir 100 persen dikuasai. Juga pulau-pulau lain. Pribumi ayo bergerak! Kekayaan alam kita dikuasai Cina. Minyak dikuasai asing. Hutan kita juga dikuasai mereka, yang semuanya bertentangan dengan pasal 33 UUD 45.
Pertamina sudah bukan BUMN lagi, tinggal namanya doang. Listrik kita sudah beli dari asing. Dijual digadaikan. Cinaisasi sudah berlangsung: Jokowi, Ahok, Tjahjo Kumolo dan Setya Novanto, terindikasi Cina. Sekarang kelompoknya Wijaya di Bandung yang mempopulerkan produk-produk Cina. Ada namanya Cucu Wijaya, salah satu pimpinan dari Universitas Maranatha. Dia lulusan ITB, jurusan Seni Rupa. Kemarin dia membawa rombongan ITB itu ke Cina. Promosi produk-produk Cina dengan harga Cina yang tidak ada struktur biayanya. Kalau produk di dunia ada struktur biayanya. Warning!
Kalau di Cina tidak ada struktur. Bisa menjual seenaknya, industri-industri Indonesia bisa habis. Indonesia benar2 terjual, alam, air dan udaranya. Juga sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Insinyur yang tidak punya sertifikat Asean dianggap tidak mampu, dan ahli-ahli Asean bisa menggantikan mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar