Senin, 08 Desember 2014

Apa Tanggapan Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi Tentang Dirinya Masuk Daftar Pencarian Interpol?



Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi dan Presiden Mursi. (Ahramgate)
Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi dan Presiden Mursi. (Ahramgate)
dakwatuna.com – Doha. Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, ulama Mesir yang kini berdomisili di Doha, Qatar, menanggapi tentang masuknya nama beliau dalam daftar orang yang harus ditangkap interpol. Dalam tanggapannya, beliau memberikan pesan kepada umat Islam agar bersatu.
Melalui sambungan telepon ke stasiun televisi R4BIA, Senin (8/12/2014) kemarin, beliau mengatakan, “Bersatulah kalian. Jadilah kalian ini satu barisan yang tidak bercelah. Saling peganglah sesama kalian dengan erat. Karena ketakwaan dan ibadah tidak bisa sempurna tanpa kesatuan.”
Lalu beliau mengomentari kasus interpol, “Aku sudah berusia 88 tahun. Aku tidak bisa bepergian tanpa pendamping karena faktor kesehatan.”
Beliau menyampaikan pesan kepada para penguasa kudeta di Mesir, “Lihatlah diri kalian dulu sebelum menyebarkan isu dan menzhalimi orang lain. Aku hanya bisa mengadukan kalian kepada Allah. Dia Maha Mengetahui siapa yang zhalim dan siapa yang terzhalimi. Aku tidak akan mengadukan ke siapa pun selain Allah.”
Beliau sangat berharap kondisi umat Islam kembali baik, “Aku berharap umat Islam ini kembali baik. Hati mereka bersatu karena cinta; niat mereka bersatu karena ikhlas; tidak ada orang yang mementingkan diri sendiri dan mencelakakan orang lain.”
Interpol memasukkan Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, ketua persatuan ulama Muslim dunia (IUMS), dalam daftar pencarian orang. Pemasukan ulama Mesir yang kini berdomisili di Qatar itu dilakukan atas permintaan pemerintah kudeta di Mesir.
Kasus yang dituduhkan kepada beliau adalah persekongkolan, provokasi, membantu tindakan pembunuhan berencana, membantu narapidana kabur dari penjara, lalu mereka melakukan aksi pembakaran, perusakan, dan penjarahan. (msa/dakwatuna)
Redaktur: Sofwan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar