Senin, 08 Desember 2014

Ulama Luncurkan Gerakan Membela Syaikh Al-Qaradhawi



Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi di Interpol. (interpol)
Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi di Interpol. (interpol)
dakwatuna.com – Doha. Persatuan ulama Muslim sedunia (IUMS) menolak tegas keputusan Organisasi polisi kriminal internasional (Interpol) yang memasukkan nama Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, ketua IUMS, dalam daftar pencarian orang. Para ulama yang tergabung dalam IUMS juga meluncurkan gerakan untuk membela ulama referensi umat Islam sedunia itu.
Seperti diberitakan Memo Islam, Ahad (7/11/2014) hari ini, gerakan yang diluncurkan mengusung tema “Al-Qaradhawi Bukan Teroris”. IUMS mengajak para umat Islam dunia yang masih memperjuangkan kebenaran untuk turut meramaikan hashtag berisi pembelaan untuk Al-Qaradhawi.
Sementara itu, sekjen IUMS, Dr. Ali Qara Daghi, mengatakan, “Hal yang sangat aneh, orang-orang yang menuduh Syaikh Al-Qaradhawi itulah yang sebenarnya melakukan pembunuhan terhadap rakyatnya sendiri. Mereka melakukan kudeta terhadap pemerintah yang sah. Jadi siapakah yang sebenarnya teroris?”
Ulama besar Kurdi, Irak, ini melanjutkan, “Syaikh Al-Qaradhawi adalah seorang ulama yang rabbani. Metode pemikirannya juga moderat. Bahkan untuk membangun dan membela metode ini beliau telah menulis puluhan buku. Jadi orang yang menuduhnya sebagai teroris sebenarnya dialah terorisnya. Dia mendukung terorisme.”
Organisasi polisi kriminal internasional (Interpol) memasukkan Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, ketua persatuan ulama Muslim dunia (IUMS), dalam daftar pencarian orang. Pemasukan ulama Mesir yang kini berdomisili di Qatar itu dilakukan atas permintaan pemerintah kudeta di Mesir.
Kasus yang dituduhkan kepada beliau adalah persekongkolan, provokasi, membantu tindakan pembunuhan berencana, membantu narapidana kabur dari penjara, lalu mereka melakukan aksi pembakaran, perusakan, dan penjarahan. (msa/dakwatuna)
Redaktur: Sofwan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar