Jumat, 28 November 2014

Kemenangan Islam di Masa Depan Islam, Ilusikah?



Ilustrasi. (Foto: blogspot.com)
Ilustrasi. (Foto: blogspot.com)
dakwatuna.com - Kembali menulis tentang sebuah keyakinan bahwa kemenangan Islam itu adalah sebuah kepastian, sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT dan yang dikabarkan Rasulullah SAW.
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (An-Nuur: 55)
Islam yang memiliki sebuah sejarah besar masa-masa kegemilangannya. Di mana Islam menjadi pusat peradaban dunia, semua sendi kehidupan berlandaskan pada Islam. Kekuasaan yang pernah dikuasai oleh Islam hampir 2/3 dunia. Masa kejayaan Islam yang berhasil oleh Rasulullah tegakkan di awal kejayaan Islam, kemudian dilanjutkan oleh masa-masa khulafaur rasyidin dan masa kekhilafahan. Perkembangan Islam semakin cepat dan meluas. Hampir tidak ada suatu pelosok bumi pun yang tidak pernah mendengar tentang Islam.
Sejarah kejayaan tersebut selalu akan dikenang oleh semua manusia hari ini, bahkan orang-orang di luar Islam pun menyaksikan atas hal tersebut. Menjadikan semangat bagi seluruh umat muslim untuk mengembalikan kejayaan Islam di tangan kaum muslimin kembali. Sejarah tersebut bukanlah sebagai euforia belaka, akan tetapi ialah semangat yang akan menggelorakan semangat pada setiap generasi muslim yang lahir hari ini dan kemudian hari.
Hari ini memang kaum muslimin tidaklah begitu kuat sehingga ketika kita berbicara kejayaan Islam di masa depan akan dianggap oleh orang lain adalah sebuah khayalan belaka. Akan tetapi ada pula yang khawatir akan kejayaan Islam yang benar-benar akan terjadi. Yakni mereka yang sama-sama mempercayai akan kebenaran hadits nabi SAW tentang kembalinya kekuasaan muka bumi ini di tangan Islam. Tak mengapa orang menganggap kita berkhayal, ini adalah aqidah kita yang bersumber pada janji Allah dan Khabar Rasulullah SAW. Masa Keterpurukan Islam saat ini adalah masa yang memang sudah pernah dikabarkan oleh Rasulullah, dan setelah kita melalui masa-masa ini maka akan tibalah masa kembalinya kekuasaan itu kepada pangkuan Islam.
“Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:  Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.
Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.
Selanjutnya masa kerajaan yang menggigit (Mulkan ’Adhan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.
Setelah itu, masa kerajaan yang menyombong (Mulkan Jabariyyan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.
Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam.” (H.R. Ahmad)
Ada beberapa hal yang bisa dijadikan kekuatan umat muslim hari ini sehingga ia menjadi pendukung optimisme umat muslim akan kejayaan Islam di masa depan. Kekuatan tersebut yakni:
1. Kekuatan manhaj (al-Quran dan As-sunnah)
Inilah sumber kekuatan seorang muslim. Kekuatan yang memberikan semangat, optimisme dan keberanian seorang muslim. Kekuatan yang tak tampak secara jumlah, akan tetapi dia lah sumber yang menggelorakan semangat setiap pribadi muslim. Memberikan jiwa optimis bahwa Islam kelak akan berjaya kembali. Sumber kekuatan yang membuat berani 300 pasukan Badr melawan 1000 kaum kafir, yang secara jumlah seharusnya kalah dan menciutkan semangat. Akan tetapi kekuatan janji Al-Qur’an lah yang membuat pasukan muslim menjadi berani pada waktu itu.
Al-Qur’an yang terjaga keasliannya sampai hari ini akan menjadi kekuatan bagi muslim yang beriman untuk meyakini bahwa Allah telah berjanji akan memberikan kekuasaan itu kepada orang-orang muslim yang beriman lagi bertaqwa. Sehingga ketika Al-Qur’an dan As-Sunnah selalu menjadi pegangan bagi setiap muslim maka terlahirlah sebuah kekuatan yang besar, baik secara cara berpikir, cara pandang ataupun pergerakannya.
2. Kekuatan jumlah Umat Muslim
Seorang muslim itu sendirilah yang merupakan kekuatan bagi Islam dalam menuju kejayaannya. Dialah yang akan menjadi penggerak menuju kejayaan Islam. Dialah kekuatan yang akan membawa panji kemenangan Islam di masa depan. Dialah kekuatan yang akan mengalahkan kekuatan-kekuatan zhalim yang ada di muka bumi ini dan menggantikannya dengan sistem Islam yang menyejahterakan. Jumlah muslim di dunia yang relatif besar menjadi kekuatan tersendiri ketika semuanya paham betul akan usaha mengembalikan kejayaan Islam kembali.
3. Kekuatan Sumber Daya Alam negeri-negeri muslim.
Kebanyakan negeri-negeri muslim (yang penduduknya mayoritas muslim) memiliki sumber daya alam yang luar biasa kayanya. Dengan kekayaan alam yang dimiliki negeri-negeri muslim maka akan membuat kita tidak tergantung lagi dengan kekuatan di luar Islam. Kekayaan alam yang harus menjadikan kita penguasa atas yang lainnya, bukan malah kita yang dipimpin oleh orang di luar dari kita.
Kondisinya sekarang, memang kekayaan yang dimiliki negeri-negeri muslim tidak dikelola atau dikuasai oleh umat muslim itu sendiri. Karena kelicikannya orang di luar Islam dan lemahnya sumber daya manusia umat muslim lah sehingga kekayaan-kekayaan di negeri muslim bisa dikelola oleh orang di luar Islam. Bahkan umat muslim hanya bisa menyaksikan mereka menikmati kekayaan negeri umat muslim.
Meskipun begitu, tetap saja ia akan menjadi kekuatan umat muslim di kemudian hari. Ketika kepemimpinan negeri-negeri muslim berhasil diambil alih oleh seorang muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah sehingga ia tidak mengingkari amanahnya sebagai pemimpin negeri muslim. Tidak seperti saat ini, meskipun pemimpinnya beragama Islam akan tetapi karena hawa nafsunya ia tertundukkan oleh barat, dan akhirnya sumber daya Alam yang kaya hasilnya lebih banyak mengalir ke negeri-negeri non-muslim.
Kekuatan-kekuatan tersebutlah yang dimiliki oleh umat muslim saat ini. Kekuatan yang jika dioptimalkan oleh setiap muslim pasti akan menghantarkan Islam kepada kejayaannya. Maka tugas bagi seorang aktivis Islam adalah bagaimana supaya setiap muslim itu tersadarkan dengan kekuatan kita sebenarnya sehingga semua muslim di dunia ini tergerakkan untuk mewujudkan kejayaan Islam di masa depan.
Manhaj Al-Qur’an dan As-sunnah yang merupakan sumber kekuatan hari ini mungkin tidak terinternalisasi ke dalam jiwa setiap muslim. Maka bagi muslim yang telah tersadarkan akan hal tersebut yang mengetahui akan pentingnya manhaj, berkewajiban untuk menyadarkan umat untuk kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Bergerak ke sendi-sendi masyarakat guna menginternalisasikan manhaj Islam tersebut supaya lahir pribadi-pribadi yang optimis, semangat dan berani dalam menyongsong kejayaan Islam di masa depan.
Kuantitas muslim yang hari ini bisa dibilang jauh dari Islamnya sendiri, dikarenakan pengaruh-pengaruh eksternal yang menjauhkan umat muslim dari Islamnya, dari Al-Quran dan As-Sunnahnya. Umat muslim yang sekarang lebih banyak terpengaruh oleh banyaknya isme-isme, terpengaruh budaya-budaya barat, pemikiran-pemikiran barat membuat umat Islam menjadi jauh dari Islam bahkan antipati terhadap Islam. Ini adalah kondisi yang sangat kritis jika dibiarkan terus menerus. Maka menjadi kewajiban bagi seorang aktivis Islam (yang telah paham akan pentingnya gerakan Islam) meningkatkan kualitas umat muslim, sehingga baiklah pemahamannya, pemikirannya dan pergerakkannya. Bergerak dengan melakukan pembinaan-pembinaan umat muslim. Ketika itu dilakukan secara kontinyu dan konsisten maka kelak akan mendapatkan bahwa setiap muslim memiliki kepribadian yang baik dan siap turut andil dalam menyongsong kebangkitan Islam.
Perpecahan di tubuh umat muslim hari ini pun banyak terjadi. Terbentuklah firqah-firqah gerakan Islam yang setiap gerakan mengklaim bahwa gerakannya lah yang paling benar. Terpecah-belahnya umat Islam hari ini menjadi ancaman bagi umat dalam mewujudkan kejayaan Islam di masa depan. Banyaknya gerakan-gerakan Islam seharusnya bisa menjadi kekuatan yang bisa saling mendukung ketika semua kelompok tersebut mau bersatu padu dalam satu gerak, bukan malah saling sikut satu sama lain dikarenakan klaim bahwa kelompoknyalah yang paling benar. Maka, perlu ada kelompok yang bisa menengahi perbedaan-perbedaan tersebut yang mengakibatkan terjadinya firqah-firqah gerakan. Sebuah kelompok yang bisa menyatukan semua kekuatan muslim ini meskipun mereka berkelompok-kelompok yang beda pandangan. Karena pada dasarnya setiap kelompok memiliki tujuan yang sama yakni menuju kejayaan Islam sebagaimana janji Allah dan Rasul-Nya, hanya saja cara untuk mewujudkannya saja yang berbeda-beda.
Butuh seseorang yang mampu menjadi pionir pemersatu semua kelompok Islam yang ada, sehingga dia bisa dijadikan kekuatan. Semuanya bergerak untuk melakukan pembinaan masyarakat agar kembali kepada Al-Qur’an dan As-sunnah. Supaya dengan jumlah umat muslim yang banyak menjadi berkualitas. Sehingga dengan kekuatan itu semua, umat muslim mampu mewujudkan kejayaan Islam. Allahu Akbar….!!!


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/01/28/45457/kemenangan-islam-di-masa-depan-islam-ilusikah/#ixzz3KQVNWNHb 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Islam Agama Masa Depan di Amerika Serikat

muslim di amerikaDDHK News, Amerika Serikat — Islam adalah agama yang paling pesat perkembangannya di Amerika saat ini. Banyak media di Amerika yang menyebut Islam sebagai agama masa depan Amerika.
Situs VOA Indonesia memberitakan, salah seorang tokoh muslim Indonesia di AS, Imam Mohamad Joban, berbagi pengalaman hidup sebagai muslim di Amerika dalam diskusi kehidupan beragama di Pusat Kebudayaan @america, Jakarta, Jumat malam (13/6).
“Banyak media di Amerika yang menyebutkan kalau Islam adalah agama yang paling pesat penyebarannya di Amerika. Islam adalah agama masa depan di Amerika,” kata Imam Joban.
“Islam mengajarkan kebersihan, tapi dimana kita mendapatkan kebersihan lebih banyak? Di negara Islam atau justru di Amerika? Islam juga mengajarkan kita toleransi, disini sebagai seorang da’I, saya pergi ke kampus, penjara dan gereja disini semua bebas sekali, tidak ada yang menghalangi,” jelasnya.
Menurutnya, Islam akan tumbuh dan berkembang dengan baik pada negara yang menjamin warga negaranya untuk bebas memilih agama seperti di Amerika.
Selain itu, menurut Imam Joban, banyak warga Amerika yang memutuskan untuk masuk Islam, karena perilaku umat Islam yang mereka nilai sesuai dengan perintah agama.
“Jadi banyak orang Amerika yang masuk Islam karena bertemu dengan muslim yang mereka nilai seperti  Al Quran berjalan,” ungkapnya.
Imam Mohamad Joban adalah Imam Mesjid Ar Rahmah di Redmond, Washington. Saat ini ia adalah Ketua dari Dewan Fatwa Imam-Imam di AS dan juga seorang pembimbing rohani bagi para tahanan di Dinas Penjara Negara Bagian Washington.
Muhammad Ali, pengajar Studi Islam di University of California, Riverside,memberikan penjelasan berdasarkan pengalamannya dalam diskusi ini. “Amerika beda dengan Indonesia. Di Amerika, negara tidak boleh mendukung atau melarang suatu agama. Dengan negara netral masyarakat justru berkembang, makanya masyarakat Amerika termasuk yang paling relijius di barat bahkan secara umum lebih relijius jika dibandingkan dengan banyak negara di Eropa,” kata Ali.
Faktor lain menurutnya yang membuat jumlah muslim terus meningkat adalah karena Amerika merupakan negara yang terbuka terhadap pendatang. “Maka berbondong-bondonglah orang-orang Islam dari Timur Tengah, Spanyol, Maroko, Mesir, Asia Selatan, India, Pakistan, termasuk Indonesia. Keberadaan imigran ini pengaruhnya sangat besar,” tambahnya.
Hal ini didukung pula oleh profil muslim yang mayoritas berasal dari kelas menengah dan terdidik, sehingga pengaruhnya menjadi semakin besar. “Kebanyakan orang Islam di Amerika bukan orang-orang yang marjinal, artinya mereka adalah orang berpendidikan, bekerja di lembaga-lembaga tertentu dengan pendapatan yang lumayan,” kata Muhammad Ali, Pengajar Studi Islam di University of California, Riverside.
Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia, Kristen Bauer, dalam kesempatan tersebut mengatakan agama menjadi bagian penting dalam budaya Amerika, karena sebagian besar rakyat Amerika merupakan penganut agama yang taat. Namun fakta yang banyak tidak diketahui adalah 20 dari 50 negara bagian di Amerika penganut agama terbesar keduanya adalah Islam.
Data terakhir tahun 2011 menyebutkan saat ini di Amerika terdapat 2016 masjid dan California menjadi wilayah dengan jumlah masjid terbesar di Amerika. (VOA)

Greg Barton: Masa Depan Islam Ada di Indonesia dan Turki


Prof Greg Barton dari Monash University, Australia memberi kuliah internationalpada 15 dosen dari jurusan Hubungan Internasional (HI), danFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)di ruang sidang FISIP UMM, Rabu (16/1).Barton mengangkattema “Islam, Liberalism and Secular Democracy: Prospect for Reform in The Middle East dan Northern Africa in The Wake of Arab Spring”.
        Greg mencoba mengamati fenomena kebangkitan dunia arab yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara yang mayoritas berpenduduk muslim dilihat dari kacamata Islam, liberalism dan demokrasi.
        Demokrasi, kata Barton, sudah mulai tumbuh di kawasan Timur Tengah dan Afrika. Di Tunisia sudah mulai dilakukan lewat open election oleh rakyatnya. Di Mesir demokrasi berjalan dengan cukup stabil namun adanya perlawanan dan oposisi dari Ihwanul Muslimin yang beraliran keras sering menggangu jalannya demokrasi di sana. Di Arab Saudi demokrasi terlihat ketika Arab Saudi mau membangun universitas baru untuk perempuan dimana nantinya perempuan Arab dapat berkegiatan dengan lebih bebas di dalamnya.
        Dari berbagai negara di Middle East dan Northern Africa (MINA), ada beberapa negara yang menunjukkan kestabilannya (tidak bergejolak) seperti Oman dan Kuwait. “Disana walaupun demokrasi belum berjalan dengan lancar dan lengkap namun konsidi politik cukup stabil,” ujar Greg.
        Tantangan bagi kebangkitan dunia Arab ini adalah pluralisme, bukan hanya aliran (Sunni, Syiah) namun juga perbedaan suku karena masih banyak pihak yang sulit menerima kepluralismean yang ada di tanah Arab.
        Sebenarnya jumlah penduduk di MINA hampir sama dengan jumlah penduduk di Indonesia yaitu sekitar 500 juta orang. “Orang-orang sering lupa bahwa jumlah penduduk muslim terbesar itu ada di Indonesia dan demokrasi yang dapat berjalan beriringan dengan Islam itu ada di Turki, sehingga sebenarnya masa depan dunia Islam itu ada di Indonesia dan  Turki,” tutur Greg.
        Helmia Asyathri, dosen jurusan HI pada kesempatan itu menyatakan bahwa fenomena di Mesir unik untuk diamati. “Apa yang terjadi di Mesir sebenarnya unpredictable karena seharusnya jika masyarakat Mesir menginginkan liberalisme seperti yang digaung-gaungkan, yang menang seharusnya dalah partai pro demokrasi namun kemenangan Ihwanul Muslimin tahun 2012 kemarin merupakan fenomena yang tidak disangka berbagai pihak,” tuturnya. (riz/nas)

Inilah Janji Allah dan Rasulullah Tentang Masa Depan Islam


islam-menguasai-dunia
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.” (QS At-Taubah : 33)
Kita patut merasa gembira dengan janji yang telah diberikan oleh Allah Swt melalui firman-Nya itu, bahwa Islam dengan kearifan dan kebijaksanaannya itu mampu mengalahkan agama-agama lain. Namun tidak sedikit yang mengira bahwa janji tersebut telah terwujud pada masa Nabi Salallahu Alaihi wa Sallam , masa Khulafaur-Rasyidin dan pada masa khalifah-khalifah sesudahnya yang bijaksana. Padahal kenyataannya tidak demikian. Yang sudah terrealisasi saat itu hanyalah sebagian kecil dari janji di atas, sebagaimana diisyaratkan oleh Rasul Salallahu Alaihi wa Salam melalui sabdanya:
“Malam dan siang tidak akan sirna sehingga Al-Latta dan Al-‘Uzza telah disembah. Lalu Aisyah bertanya: “Wahai Rasul, sungguh aku mengira bahwa takkala Allah menurunkan firman-Nya “Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai, hal itu telah sempurna (realisasinya).” Beliau menjawab: “Hal itu akan terealisasi pada saat yang ditentukan oleh Allah.” [Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam-Imam yang lain]
Banyak hadits-hadits lain yang menjelaskan masa kemenangan Islam dan tersebarnya ke berbagai penjuru. Dari hadits-hadits itu tidak diragukan lagi bahwa kemenangan Islam di masa depan semata-mata atas izin pertolongan dari Allah Swt, dengan catatan harus tetap kita perjuangkan, itu yang penting. Berikut ini akan saya tampilkan beberapa hadits yang saya harapkan dapat membakar semangat para pejuang Islam dan dapat dijadikan argumentasi untuk menyadarkan mereka yang fatalis tanpa mau berjuang sama sekali.
“Allah telah menghimpun (mengumpulkan dan menyatukan) bumi ini untukku. Oleh karena itu aku dapat menyaksikan belahan Bumi Barat dan Timur. Sungguh kekuasaan umatku akan sampai ke daerah yang dikumpulkan (diperlihatkan) kepadaku itu.”
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim (8/171), Imam Abu Daud (4252), Imam Turmudzi (2/27) yang menilainya sebagai hadits shahih, Imam Ibnu Majah (2952) dan Imam Ahmad dengan dua sanad.
Ada hadits-hadits lain yang lebih jelas dan luas yaitu :
“Sesungguhnya agama Islam ini akan sampai ke bumi yang dilalui oleh malam dan siang. Allah tidak akan melewatkan seluruh kota dan pelosok desa, kecuali memasukkan agama ini ke daerah itu, dengan memuliakan yang mulai dan merendahkan yang hina. Yakni memuliakannya dengan Islam dan merendahkannya dengan kekufuran.”
Imam Ibnu Hibban meriwayatkannya dalam kitab Shahih-nya (1631, 1632). Sedang Imam Abu ‘Arubah meriwayatkannya dalam kitab Al-Montaqa minat-Thabaqat (2/10/1).
Tidak diragukan lagi bahwa tersebarnya agama Islam kembali kepada umat Islam sendiri. Oleh karena itu mereka harus memiliki kekuatan moral, material dan persenjataan hingga mampu melawan dan mengalahkan kekuatan orang-orang kafir dan orang-orang durhak Inilah yang dijanjikan oleh Rasulullah Saw :
“Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Qubai. Ia menuturkan “(pada suatu ketika) kami bersama Abdullah Ibnu Amer Ibnu Al-Ash. Dia ditanya tentang mana yang akan terkalahkan lebih dahulu, antara dua negeri, Konstantinopel atau Romawi. Kemudian ia meminta petinya yang sudah agak lusuh. Lalu ia mengeluarkan sebuah kitab.” Abu Qubai melanjutkan kisahnya: Lalu Abdullah menceritakan: “Suatu ketika kami sedang menulis disisi Rasulullah Salallahu Alaihi wa Salam. Tiba-tiba Beliau ditanya: “Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Constantinopel atau Romawi?” Beliau menjawab: “Kota Heraclius-lah yang akan terkalahkan lebih dahulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (II/176), Ad-Darimi (I/126), Ibnu Abi Suaibah dalam Al-Mushan (II/47, 153). Abu Amer Ad-Dani di dalam As-Sunanul Maridah fil-Fitaan (Hadits-hadits tentang Fitnah), Al Hakim (III/422 dan IV/508) dan Abdul Ghani Al-Maqdisi dalam Kitabul Ilmi (II/30). Abdul Ghani bahwa hadits ini hasan sanadnya. Sedangkan Imam Hakim menilainya sebagai hadits shahih. Penilaian Al-Hakim itu sangat disetujui oleh Adz-Dzahabi.
Kata Rumiyyah dalam hadits di atas maksudnya adalah Roma, ibukota Italy sekarang ini, sebagaimana bisa kita lihat di dalam Mu’jamul BuldanI (Ensiklopedi Negara).
Sebagaimana kita ketahui, bahwa kemenangan pertama ada di tangan Muhammad Al-Fatih Al-Utsmani. Hal ini terjadi setelah lebih dari delapan ratus tahun Nabi Salallahu Alaihi wa Salam menyabdakan hadits di atas. Kemenangan kedua pun akan segera terwujud atas seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala , sebagaimana firman-Nya:
”Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al Quran setelah beberapa waktu lagi.“ (QS Shaad : 88).
Tidak diragukan lagi bahwa kemenangan kedua mendorong adanya kebutuhan terhadap Khalifah yang tangguh. Hal inilah yang telah diberitakan oleh Rasulullah Salallahu Alaihi wa Salam melalui sabdanya:
“Kenabian telah terwujud di antara kamu sesuai dengan kehendak Allah. Kemudian Dia akan menghilangkannya sesuai dengan kehendak-Nya, setelah itu ada khalifah yang sesuai dengan kenabian tersebut, sesuai dengan kehendak-Nya pula. Kemudian Dia akan menghapusnya juga sesuai dengan kehendak-Nya. Setelah itu ada seorang raja diktator bertangan besi, dan semua berjalan sesuai dengan kehendak-Nya pula. Lalu Dia akan menghapusnya jika menghendaki untuk menghapusnya. Kemudian ada khalifah yang sesuai dengan tuntunan Nabi. Lalu Dia diam.“ [Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (IV/273)]
Selanjutnya hadits yang berisi tentang berita gembira dari Rasulullah mengenai kembalinya kekuasaan kepada kaum Muslimin dan tersebarnya pemeluk Islam di seluruh penjuru dunia hingga dapat membantu tercapainya tujuan Islam dan menciptakan masa depan yang prospektif dan membanggakan hingga meliputi bidang ekonomi dan pertanian. Hadits yang dimaksud sabda Nabi :
“Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum tanah Arab menjadi tanah lapang yang banyak menghasilkan komoditas penting dan memiliki pengairan yang memadai.”
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim (3/84), Imam Ahmad (2/703, 417), dari hadits Abu Hurairah.
Berita-berita gembira ini terealisasi di beberapa kawasan Arab yang telah diberi karunia oleh Allah berupa alat-alat untuk menggali sumber air dari dalam gurun pasir. Disana bisa kita lihat adanya inisiatif untuk mengalirkan air dari sungai Eufrat ke Jazirah Arab. Saya membaca berita ini dari beberapa surat kabar lokal. Hal ini mungkin akan menjadi kenyataan. Dan selang beberapa waktu kelak, akan benar-benar terwujud dan bisa kita buktikan.
Selanjutnya yang perlu diketahui dalam hubungannya dengan masalah ini adalah sabda Nabi  :
”Tidak akan datang kepadamu suatu masa kecuali masa sesudahnya akan lebih buruk, sampai kalian bertemu dengan Tuhanmu dan datangnya hari kiamat.“
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Al-Fitan dari hadits Anas secara marfu’.
Hadits ini selayaknya dipahami dengan membandingkan dengan hadits-hadits lain yang terdahulu dan hadits lain (yang ada hubungannya). Seperti halnya hadits-hadits tentang Al-Mahdy dan turunnya Nabi Isa as. Hadits-hadits itu menunjukkan bahwa hadits ini tidak mempunyai arti secara umum, tetapi mempunyai arti khusus (sempit). Oleh karena itu kita tidak boleh memahaminya secara umum (apa adanya), sehingga menimbulkan keputusasaan yang merupakan sifat yang harus dibuang jauh dari orang mukmin. Sebagaimana firman Allah Swt :
“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.“ (QS Yusuf : 87)
Mari senantiasa memohon ke haribaan Allah semoga diperkenankan menjadikan kita sebagai orang-orang yang benar-benar mukmin. Aaaamin(dp/dais)

Kasihan PKS

Kasihan PKS
By: Nandang Burhanudin
****
Fakta tak terbantahkan, bahwa PKS satu-satunya parpol berbasis massa Islam yang memiliki platform perjuangan terukur dan realistis. Bahkan kader-kader PKS sangat aktif membina masyarakat akar rumput. Ya. PKS menjadi implementator semua kebaikan ormas-ormas dan orpol yang ada di Indonesia.
1. Mirip dengan Jamaah tabligh mengajak umat rajin ke masjid lalu khuruj dalam mabit.
2. Mirip dengan NU yang rajin mengajak umat konsisten berdzikir, bertahlil, bertahmid kepada Allah dan bershalawat kepada Rasulullah saw.
3. Membersamai Muhammadiyah dalam membangun sekolah, lembaga sosial, hingga lembaga relawan.
4. Menjadi terdepan dalam hal kepedulian tentang masalah Palestina dan dunia Islam.
5. Mirip dengan Persatuan Islam, PUI, Hidayatullah dalam hal menentang kristenisasi, Syi'ahisasi, dan liberalisasi.
Hal yang membedakan, PKS dan kader- kadernya kini menjadi satu-satunya orpol berbasis massa Islam yang paling aktif melawan diktatorisme sipil dan PKI-sasi pemerintahan.
Wajar, nasib PKS tidak seberuntung parpol atau ormas lain:
1. PKS menjadi satu-satunya partai yang Ketua Umum partainya langsung digerebek, divonis cepat kilat bahkan berat, 18 tahun untuk sebuah tuduhan korupsi 1 Milyar yang belum terbukti kerugian negara. Bandingkan dengan Megawati, SBY, Abu Rizal Bakrie, Faisal Tanjung, Yusuf Kalla, SDA, Surya Paloh, Wiranto, dlsb atau dengan Jokowi dengan korupsi tranjakarta, monorail, dll.
2. PKS satu-satunya partai yang diberi stempel khusus. Partai Korupsi Sapi. Sedangkan partai lain, Demokrat-PDIP-Golkar-Gerindra-PPP-PBB-Nasdem, dll tidak diidentikkan sebagai korup. Entahlah, apa karena korupsi partai-partai di atas mengkorup semua binatang, tumbuhan, sumber daya alam, dan anggaran?
3. PKS menjadi satu-satunya partai yang dituduh Islamis dengan agenda penerapan syariat Islam oleh Liberal-Sekuler. Dituduh anti-syariat oleh HtI. Dianggap Wahabi oleh oknum NU. Diposisikan melanggar Sunnah oleh oknum Persis-Salafy.
Kasihan PKS. Parpol yang tidak behak diberlakukan Husnuzhan dan harus disuuzhoni terus. Karena husnuzhan kini hanya milik Jokowi-PDIP. Namun di atas semua itu, introspeksi dan muhasabah adalah jalan terbaik.

Kamis, 27 November 2014

Para Remaja Eropa Ini Berbondong-Bondong Memeluk Islam dan Belajar Sholat

Para Remaja Eropa Ini Berbondong-Bondong Memeluk Islam dan Belajar Sholat


Islamedia.co -  Terharu bercampur rasa syukur kepada Allah menyaksikan sebuah foto yang terpampang di halaman Page Facebook Mualaf Centre Indonesia, Sabtu (22/11/2014).

Dalam gambar tersebut nampak terlihat beberapa remaja berambut pirang sedang melakukan sujud. Berdasarkan informasi yang dihimpun, gambar tersebut adalah beberapa remaja eropa yang sedang belajar Sholat setelah sebelumya mengikrarkan dua kalimat Syahadat memeluk agama Islam.

Perkembangan Islam di benua Eropa memang terbilang sangat pesat, sebaliknya para penganut Kristen terus merosot hal ini terbukti dengan banyaknya gereja yang kosong. 

Pada bulan juni 2014, Islamedia pernah menginformasikan fakta menarik bahwa 4 Gereja di Inggris Ini Berubah Fungsi Menjadi Masjid
[islamedia/muallaf]

Pastur yang Sangat Benci Islam Ini Akhirnya Memeluk Islam


Pastur yang Sangat Benci Islam Ini Akhirnya Memeluk Islam

Steven Indra Widjaja betul-betul tak menyangka kebenciannya yang mendalam terhadap Islam, justru mengantarkan dia secara perlahan jatuh di pelukan agama tauhid ini.

Sejak kecil, kedua orang tuanya sudah menyemai benih kebencian terhadap Islam pada diri pria kelahiran Jakarta 14 Juli 1981 ini.

Di usianya yang baru menginjak tahun kelima, Steven mulai banyak berbuat onar. Ia sengaja menyimpan tulang babi di atas makanan pembantunya yang beragama Islam. Tak hanya itu, Steven kecil ingin sekali menaruh sesuatu di atas kepala orang muslim yang tengah sujud sewaktu mereka shalat, bahkan menendangnya.

“Saya dulu benci banget sama Islam. Ya, pokoknya benci saja melihat orang Islam. Itu yang ada di kepala saya waktu itu. Pokoknya saya jahat banget,” kenang Steven.

Oey Ing Sing Sing, ayah steven, adalah penganut Kristen Protestan. Selain menjadi aktivis di GKI (Geraja Kristen Indonesia) dan gereja Bethel di Muara Karang Jakarta Utara, ia juga pebisnis di Century 21 dan Jawa Barat Indah. Ia banyak mencari dana di luar negeri untuk pembangunan gereja-gereja di Indonesia.

Meski demikian, Steven malah dipersiapkan sebagai bruder (penyebar ajaran Kristen katolik) oleh ayahnya. Selain karena dorongan dari sang nenek, Steven juga dipersiapkan sebagai penganut katolik generasi ketiga dari kakek ibu dia.

“Saya katolik, nenek saya katolik, Oom saya yang di Amerika dan di Surabaya juga Katolik. Yang lainnya protestan. Memang, kita agak campur juga di rumah,” ungkap Direktur Operasional Mustika (Muslim Tionghoa dan Keluarga) ini.

Untuk mempersiapkan sebagai Bruder generasi ketiga, Steven diasramakan oleh ayahnya di Pangudi Luhur Ambarawa, Jawa Tengah. Pendidikan ini ia jalani sampai tingkat SMA. Karena untuk menjadi bruder minimal harus memiliki ijazah Diploma III (D3), selepas menamatkan pendidikannya di SMA Don Bosco tahun 1997, Steven didaftarkan ke sekolah tinggi Saint Michael’s College, di Worcestershire, Inggris.

Spesialis Islamologi diambilnya pada mata pelajaran agama, karena ia ingin sekali menghancurkan umat Islam melalui ajarannya. Ia mempelajari hadits dan riwayatnya untuk mencari celah agar orang muslim percaya bahwa apa yang diajarkan dalam agama mereka itu tidak benar.

Bahkan untuk mengemban tugas sebagai seorang penginjil, Steven harus melakoni proses disumpah tidak boleh menikah dan harus mengabdi seluruh hidupnya untuk Tuhan. Di sekolah ini Steven menjalaninya selama 2,5 tahun. Setelah selesai, Steven kembali pulang ke Indonesia sebagai seorang penginjil.

Namun seiring dengan aktifitasnya sebagai penginjil, timbul keraguan dalam diri Steven atas apa yang ia pelajari selama ini. Apa yang ia pelajarinya bertolak belakang dengan buku-buku Islam yang ia temui di toko-toko buku.

Suatu hari, sewaktu mendatangi salah satu toko buku di Jakarta, Steven menemukan buku karangan Imam Ghazali, tentang hadits dan periwayatannya. Buku yang mengulas hadist dan sejarah periwayatannya itu cukup menarik perhatian Steven. Ternyata banyak referensi dan penjelasan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Awal dari sinilah Steven mulai mengetahui bahwa hadist-hadits yang selama ini dipelajarinya di Saint Michael’s College ternyata tidak diakui oleh umat Islam sendiri. Hadits-hadits yang dipelajarinya tersebut ternyata palsu. Dari sana kemudian Steven mulai mencari hadits-hadits yang sahih.

Keinginan Steven untuk mempelajari ajaran Islam tak hanya sampai di situ. Di sela-sela tugasnya sebagai seorang penganut Katolik, diam-diam Steven mulai mempelajari gerakan shalat.

Kegiatan mengamati orang yang shalat itu ia lakukan selepas menjalankan ritual ibadah Minggu di gereja Katedral, Jakarta. Tak ada yang mengetahui kegiatannya itu, kecuali seorang adik laki-lakinya. Namun, sang adik diam saja atas perilakunya itu.

“Ketika waktu shalat Dzuhur datang dan adzan berkumandang dari Masjid Istiqlal, kalung salib saya masukkan ke dalam baju, sepatu saya lepas dan titipkan. Kemudian, saya pinjam sandal tukang sapu kebun di Katedral. Setelah habis shalat, saya balik lagi mengenakan kalung salib dan kembali ke Katedral," papar lulusan Fakultas Komunikasi Universitas Padjadjaran, Bandung, ini.

Aktivitasnya di mata sang adik itu, ia lakoni selama dua bulan. Dan, berkat kerja sama sang adik pula, tindakan yang ia lakukan tersebut tidak sampai ketahuan oleh ayahnya. Dari situ, lanjut Steven, ia baru sebatas mengetahui orang Islam itu shalat empat rakaat dan selama shalat diam semua.

Tahap berikutnya Steven mulai belajar shalat Maghrib di sebuah masjid di daerah Muara Karang, Jakarta Utara. Ketika itu, ia beserta keluarganya tinggal di wilayah tersebut.

"Dari situ, saya mulai mengetahui ternyata ada juga shalat yang bacaannya keras. Kemudian, saya mulai mempelajari shalat-shalat apa saja yang bacaannya dikeraskan dan tidak," tutur Steven.
Usai belajar shalat dzuhur dan maghrib, ia melanjutkan ke shalat Isya, Subuh, lalu Ashar.

Kesemua gerakan dan bacaan shalat lima waktu tersebut ia pelajari dengan mengikuti apa yang dilakukan jama'ah shalat. Sampai tata cara berwudhu pun, menurut penuturannya, ia pelajari dan hafal dengan menirukan apa yang dilakukan oleh para jama'ah shalat.

"Saya lihat orang berwudhu, ingat-ingat gerakannya, baru setelah sepi, saya mempraktikkannya,” ujarnya.
Alhamdulillah, dalam waktu seminggu Steven sudah hafal gerakan berwudhu. Begitu juga, dengan gerakan shalat dan bacaannya. Steven melihat gerakan imam dan mendengar bacaannya sambil berusaha mengingat dan menghafalkan.

“Habis shalat itu adem. Ada bahasan kultum tentang apa yang tadi dibaca. Itu punya nilai lebih. Tak sekedar nyanyi, makan, dan tertawa seperti yang saya lakukan di gereja. Islam itu lebih disiplin. Kalau Adzan bunyi, langsung datang ke masjid,” tambah pria yang saat ini tengah mendalami musthalah hadits melalui beberapa guru besar ahli hadits.

Setelah merasa mantap, Steven pun memutuskan untuk masuk Islam dengan dibantu oleh seorang teman bisnisnya bernama Harry, di Serang, Banten. Dihadapan Harry dan 4 orang temannya berikut salah seorang Ustadz, Steven mengucapkan dua kalimat syahadat. Kemudian Steven pun menggunakan nama Indra Wibowo ash-Shiddiqi. Peristiwa itu terjadi sebelum datangnya bulan Ramadhan di tahun 2000.

Ke-Islamannya itu baru diketahui oleh kedua orangtuanya setelah ia memutuskan untuk kembali ke Jakarta, saat hendak mengambil pakaian. Kabar ini diketahui dari rekan-rekan bisnis sang ayah yang tengah mengerjakan proyek pembangunan resort di wilayah Muara Karang dan Pluit.

“Makanya papa punya banyak kenalan dan teman. Dan mungkin orang-orang itu sering melihat saya datang ke masjid dan mengenakan peci, makanya dilaporkan ke papa,” ungkapnya.

Ayahnya pun memutuskan untuk mengirim orang untuk memata-matai setiap aktivitas Indra sehari-hari. Setelah ada bukti nyata, ia kemudian dipanggil, lalu disidang oleh ayahnya.

Di hadapan ayahnya, Steven mengatakan bahwa selama menjalani pendidikan calon bruder, dirinya mendapatkan kenyataan pahit. Pastur yang selama ini ia hormati, ternyata melakukan perbuatan asusila terhadap para suster. Demikian pula para frater yang menghamili siswinya, serta para bruder yang menjadi homo.

Seakan tidak terima dengan penjelasan sang anak, ayahnya pun menampar Indra hingga kepalanya terbentur ke kaca. Beruntung, saat kejadian sang ibu langsung membawa Indra ke Rumah Sakit Atmajaya. Tujuh jahitan menghias dahinya saat itu. Kendati demikian, sang ibu tetap tidak bisa menerima keputusan Steven.
Bahkan, oleh ayahnya, Indra kemudian diusir, setelah dipaksa menandatangani surat pernyataan di hadapan notaris, mengenai pelepasan haknya sebagai salah satu pewaris dalam keluarga.

"Saya tidak boleh menerima semua fasilitas keluarga yang menjadi hak saya," ujarnya. Meski hidup dengan penuh cobaan, ungkap Indra, masih ada Allah SWT yang menyayanginya dan membukakan pintu rezeki untuk dia.islamedia.co 

Catat!!! Inilah Media-media Yang Mendukung Kenaikan BBM


b

intriknews.com Jakarta - Tak satupun ada yang menyangkal jika keputusan Joko Widodo alias Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi adalah penindasan dan pengkhianatan yang dilakukan Jokowi terhadap rakyat, terkecuali para pendukungnya yang mengaku tidak keberatan dengan putusan presiden usungannya tersebut.

Selain pendukung Jokowi yang membela kenaikkan harga BBM, sejumlah media televisi, cetak, maupun online juga tercatat telah dialihfungsikan sebagai media-media yang mati-matian mendukung apapun kebijakan pemerintah, termasuk putusan Jokowi menaikkan harga BBM.

Pembelaan yang dilakukan sejumlah media ini dilakukan secara membabi buta. Pemberitaannya pun nampak jelas tak berpihak pada rakyat. Berisi konten berita yang tak peduli dengan penderitaan masyarakat, serta terasa kental berisi berita yang dipaksakan. Media-media itu sangat populer dengan julukan ‘menggadaikan profesionalitas dan objektifitas berita demi tujuan tertentu’.

Berikut daftar nama media yang mendukung kenaikkan harga BBM yang harus diingat rakyat :
  1. Media Indonesia (media cetak)
  2. Mediaindonesia.com (media online)
  3. MetroTV (media televisi)
  4. Kompas (media cetak)
  5. Kompas TV (media televisi)
  6. Kompas.com (media online)
  7. Tempo (media cetak)
  8. Tempo.co (media online)
  9. Beritasatu (media televisi)
  10. Beritasatu.com (media online)
  11. TransTV (media televisi)
  12. Trans7 (media televisi)
  13. Detik.com (media online)
  14. SCTV (media televisi)
  15. Liputan6.com (media online)
  16. Indosiar (media televisi) 
  17. Tribunnews.com (media online)

Tak hanya membela Jokowi, media-media tersebut juga diketahui berada dibalik grand design pencitraan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ketika menjabat sebagai Wakil Gubernur, Plt. Gubernur, hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta.

sumber: Spektanews