Selasa, 21 Juni 2016

Tips Dan Cara Mendidik Anak Secara Islami

Tips Dan Cara Mendidik Anak Secara Islami


Saya yakin tidak ada satupun orang tua Muslim yang tidak menginginkan putra-putrinya menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Peran orang tua dalam pendidikan anak sangatlah besar. Sebelumnya telah dibahas mengenai peran kedua orang tua dalam Islam. Kita sebagai orang tua, haruslah menjadi panutan, contoh dan suri tauladan untuk anak-anak kita. Berikut ini beberapatips dan cara mendidik anak secara Islami.
  • Mengenalkan pada anak tentang aqidah & ketauhidan
Ini sangat penting sekali, bagi mereka yang terlalu dini mungkin belum tahu siapa Allah, kenapa kita harus sering-sering mengucapkan lafadz Allah, dan lain sebagainya. Sampaikan secara terus menerus pada anak-anak, bahwa semua yang ada ini dari Yang Maha Esa, sehingga kita semua ini wajib taat kepada Allah SWT karena tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya milik Allah.
  • Ajaklah anak agar selalu mengikuti kesehariannya
Seperti berwudhu, sholat, bangun pada waktu subuh untuk menunaikan sholat. Maka si anak lama-kelamaan akan terbiasa dengan hal tersebut. Meskipun mereka belum tahu apa-apa, paling tidak mereka tahu bahwa ini suatu kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan seperti layaknya kita makan setiap hari.
  • Biasakan anak untuk selalu membawa perlengkapan sholat
Jika kita hendak bepergian, jangan sibuk menyiapkan makanan saja, atau pakaian yang hendak dibawa. Akan tetapi, biasakan kepada mereka untuk selalu membawa mukenah terutama anak perempuan, sarung dan peci atau kopyah untuk laki-laki dan sajadah kecil yang ringan untuk dibawa. Dengan kebiasaan seperti ini, mereka akan terbiasa sampai dewasa. Namun jangan biasakan hanya sewaktu dia masih kecil, tapi selagi dia masih dalam pengawasan orang tua (dalam arti si anak belum menikah), hal seperti ini tidak bisa dilupakan. Sehingga tanpa pengawasan orang tuapun, si anak terbiasa dengan hal seperti ini.
  • Ajarkan nilai-nilai keislaman secara kontinu
Tidak hanya keluarga ulama, kyiai, atau da’i yang selalu memberikan ajaran-ajaran agama. Namun semua keluarga muslim wajib memberikan tausyiah kepada anak-anaknya. Dan itu merupakan kewajiban. Ingat, kepala rumah tangga adalah imam dan setiap mereka akan dimintai pertanggungjawabannya kelak diakhirat. Oleh karenanya, belajarlah untuk menjadi imam yang baik, yang banyak mengetahui agama secara luas. Terutama seorang ibu, maka pilihlah seorang istri yang baik dan mengerti agama. Karena seorang ibulah yang paling dekat dengan anak-anaknya. Semua tabiat dan akhlaknya akan turun kepada anak-anaknya. Mengajari dan mengingatkan anak tidak hanya sesekali saja, namun dilakukan secara kontinu dan terus menerus.
  • Berikan lingkungan yang agamis
Sekarang zaman semakin maju, teknologi semakin canggih, tapi tetap Islam sangat mewanti-wanti kepada orang tua agar selalu menjaga amanah Allah agar tidak keluar dari ajaran agama. Seperti contoh, ajak anak untuk mengikuti pengajian atau masukan kedalam TPA, masukkan kedalam sekolah berbasis agama, apalagi sekarang sudah banyak sekolah-sekolah IT, bila perlu masukkan anak ke dalam lingkungan pesantren.
  • Perkenalkan batasan-batasan aurat anak
Perkenalkan batasan aurat anak sejak kecil. Agar sejak kecil ia tahu bahwa memakai pakaian diatas lutut itu tidak diajarkan dalam Islam, atau rambut itu juga aurat wanita yang wajib ditutupi. Sehingga mereka belajar sejak kecil. Ketika usianya sudah baligh, ia harus menutupi auratnya dengan baik.
  • Jangan biarkan anak sembarangan menonton televisi
Saat ini hampir setiap rumah memiliki TV. Lalu bagaimana anak-anak mereka yang setiap pulang sekolah menonton TV, bahkan televisi tidak pernah dimatikan. Dimana peran orang tua dalam mendidik anak?. Batasi ia untuk melihat TV, begitu mendengar suara adzan, segera dimatikan, dan magrib dilarang menghidupkan TV. Ajaklah anak untuk sholat magrib berjamaah, kemudia ajari mereka membaca Al-Qur’an, setelah itu pergunakan waktu sebaik mungkin untuk memberi masukan dan mengalirkan ajaran-ajaran agama sedikit demi sedikit hingga waktu isya tiba. Lakukan sholat berjamaah kembali. Baru boleh menonton dalam waktu yang ditentukan.
  • Jadilah teman dan sahabat yang baik untuk anak
Tak perlu keras, tak perlu egois dalam mendidik anak. Berikanlah kelembutan dan kenyamanan serta keterbukaan pada anak. Agar anak tidak menjauhi orang tuanya saat mereka memiliki masalah. Peluk dan rangkullah mereka dengan caramu, hingga ia merasakan bahwa orang tuanya sangat peduli dan sayang pada mereka.
  • Berikan keteladanan kepada anak-anak
Jadi tidak hanya memerintah kepada mereka, namun jadilah contoh yang baik buat mereka. jangan hanya menyuruh anak pergi mengaji sedangkan ibunya pergi ngerumpi, menyuruh anaknya sholat sedangkan orang tuanya sibuk main gadget, nyuruh anak belajar, orang tuanya asik lihat dangdut di indosiar. Bagaimana anak tidak membangkang.
  • Ciptakan suasana rumah yang nyaman dan keluarga yang harmonis
Jika orang tua sedang mengalami suatu konflik rumah tangga, ingat! jangan didepan anak-anak!!! karena itu akan mempengaruhi pikiran psikologi mereka. Jadi, buatlah keluarga seharmonis mingkin, agar semuanya betah dan bahagia didalamnya. Dan anak akan mencontoh dari setiap perlakuan orang tuanya.
  • Hindari kekerasan pada anak
Tegas itu baik, tapi tidak dengan cara yang keras. Jangan sampai pakai tangan jika mereka melakukan suatu kesalahan. Buatlah mereka takut hanya dengan diamnya orang tua. Karena penulis sendiri yakin, bahwa diamnya orang tua adalah marahnya yang paling tinggi. Semua memang kembali pada karakter masing-masing. Namun sekali lagi, jangan gunakan kekerasan dalam mendidik anak!
  • Menanamkan akhlakul karimah sejak dini
Tanamkan kepada anak-anak untuk berbicara sopan, lemah lembut, tidak kasar, selalu berkata jujur, menanamkan akhlak kepada guru, orang yang lebih tua, teman sebaya, dan lain sebagainya. Saya yakin dengan kebiasaan yang ditanamkan sejak dini akan sangat berpengaruh saat mereka dewasa nanti dan jauh dari kedua orang tua.
  • Jangan ajari mereka boros
Meskipun kedaan harta orang tua yang berlimpah, namun tetap ajari mereka untuk tidak membelanjakan sesuatu yang belum penting. Dan sepengetahuan saya, anak-anak usia dini sampai remaja tidak memiliki kebutuhan lebih selain kesehatan, pakaian, pendidikan, yang kesemuanya orang tua yang memanage. Jadi jangan biasakan anak untuk jajan, sehingga ia terbiasa meminta-minta saat dia kehabisan uang. Justru berilah ia sekedarnya untuk ia tabungkan.
  • Membatasi pergaulannya
Sejak kecil, tanamkan pada anak-anak untuk pandai-pandai dalam bergaul. Beri batasan pada mereka ketika bermain di luar rumah. Dalam Islam, ada batasan-batasan dalam pergaulan terutama antara laki-laki dan perempuan. Jika sejak kecil terbiasa menjaga jarak dan batasan pada lawan jenisnya, InsyaAllah kebiasaan itu akan terbawa hingga dewasa. Sehingga orang tua tidak was-was lagi jika anak-anaknya berada diluar pengawasannya karena mereka telah memiliki pondasi yang kuat tentang agama termasuk dalam hal batasan antara lawan jenis.
  • Mendampingi segala aktifitasnya
Ketika masih kecil, jangan biarkan anak sendiri dalam beraktifitas diluar rumah, jangan bebaskan mereka diluar sana. Mereka masih belum tahu mana yang baik dan buruk bagi mereka. Perlunya pengawasan orang tua terhadap anak usia dini dalam segala aktifitasnya.
Nah itulah beberapa cara dalam mendidik anak, dan masih banyak yang lainnya yang belum kita bahas dalam catatan ini. Semoga 15 Tips Dan Cara Mendidik Anak Secara Islami, dapat bermanfaat khususnya bagi orang tua dan para calon orang tua. Sekian terimakasih 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar