Minggu, 29 November 2015

5 TANGGA BISNIS

5 TANGGA BISNIS

Oleh : Jaya Setiabudi

Bisnis seperti menaiki tangga, ada tahapan-tahapannya. Masing-masing tahapan ada ilmunya. Tak ada yang benar atau salah di setiap metode bisnis, yang ada adalah konsekuensi dari tindakan yang kita pilih.
Kebanyakan calon pengusaha atau pengusaha pemula merasa ‘gamang’ seolah berada di lorong yang gelap; mau kemana, sekarang dimana, lewat mana yang terdekat, apa yang harus dipelajari sekarang?

5 Tangga Bisnis saya buat untuk mempermudah Anda memetakan kondisi bisnis Anda dan materi-materi apa saja yang perlu Anda pelajari saat ini. Cukup fokus mempelajari ilmu yang diperlukan di tiap tahapan dan praktikkan.

5 Tangga Bisnis itu adalah:

1. STARTING
Kenapa banyak sarjana manajemen bisnis tidak menjadi pengusaha? Karena terlalu banyak ilmu yang mereka pelajari, sebelum praktik, sehingga membuat mereka ketakutan sendiri.
Untuk usaha pertama, jangan banyak berhitung. Cari cara bagaimana memulai secepat mungkin, sebelum momentum Anda drop. Meski Anda punya warisan yang besar, belajarlah memulai usaha dengan modal seminimum mungkin. Hal ini akan berpengaruh pada pola pikir Anda sebagai pengusaha.
Fokuskan 80% upaya Anda pada penjualan atau menguasai pasar dan hindari ribetnya produksi. Genjot promosi, ratakan distribusi di area terbatas secepat mungkin. Genjot omzet dengan pembayaran yang bagus. Margin boleh tipis, yang penting pembayaran (cashflow) lancar. Raih angka impas operasional (BEP) secepat mungkin.

Fokus materi:
• Entrepreneur mindset.
• Basic negotiation.
• Selling skill.
• Uji Ngangenin; Ide >> Uji >> Evaluasi >> Perbaiki >> Uji hingga ngangenin.
• Packaging for UKM.
• Merek yang Ngetop.
• Sistem ‘distribusi = promosi’ untuk pemula.
• Strategi harga ke distributor (reseller).
• Viral marketing.
• Menata keuangan yang sederhana.
• Badan hukum, perijinan, merek dagang.

2. PROFITING
Setelah fase ‘survive’ dilalui, maka Anda memasuki fase memaksimalkan keuntungan. Masih fokus ke pemasaran, namun lebih dipertajam untuk pos keuntungan dari mana? Menambah prospek? Menaikkan nilai konversi? Membuat pelanggan beli lebih sering? Menaikkan angka pembelian tiap kunjungan? Atau menaikkan margin?
Karena penghasilan sudah mulai lancar dan besar, maka pengelolaan keuangan adalah kebutuhan yang mutlak.
Seiring dengan naiknya omzet, maka pertambahan tim juga anak naik. Saatnya belajar merekrut dan mengelola tim.
Fokus materi:
• Memaksimalkan profit (5 Pos Menaikkan Profit).
• Profiling; Mulai menganalisa data penjualan: Siapa spesifik target pasar Anda, Dimana mereka biasa berkumpul.
• Accounting for business owner.
• Alternatif permodalan.
• Basic Administration.
• Recruitment & training (SDM).
• Team building.

3. SYSTEMIZING
Memiliki bisnis yang auto pilot adalah idaman para pengusaha. Kenapa? Agar bisa jalan-jalan, sembari bisnis tetap jalan dan menghasilkan. Untuk itu diperlukan sistem dalam perusahaan.
Inti dari sistem adalah mendokumentasikan semua aktivitas perusahaan agar mudah diduplikasi dan sebagai acuan standarisasi.
Segala aturan dalam perusahaan mustahil berjalan dengan harmonis, tanpa kepemimpinan yang benar. Untuk itulah seorang pemimpin perlu mengasah kemampuan kepemimpinannya.

Fokus materi:
• Merumuskan Visi, Misi yang membumi.
• Lean Process; Merampingkan proses sebelum disistemkan.
• Struktur organisasi.
• Process Flow; Menggambarkan alur proses perusahaan.
• Dasar pembuatan SOP; Mendokumentasikan semua aktivitas perusahaan.
• KPI; Indikator kerja benar.
• 4 Sektor Sistemasi.
• Leadership.

4. MULTIPLYING
Setelah sistem terbuat dan teruji, tiba saatnya menduplikasi kesuksesan bisnis Anda ke wilayah lainnya. Bentuknya bisa jadi cabang, franchise, lisensi, stokis, atau lainnya.
Sistem yang belum teruji, tapi sudah terburu dijual belikan akan menciderai orang lain, kemudian mencoreng kredibilitas diri.
Franchise bukan opsi satu-satunya dalam langkah multiplikasi. Bahkan pikirkan 7 kali untuk mengembangkan bisnis dengan sistem franchise, karena faktornya bukan menyangkut wilayah kekuasaan Anda lagi, namun wilayah diluar kuasa Anda, yaitu perilaku para franchisee Anda.
Pada dasarnya multiplikasi adalah sarana untuk melebarkan sayap distribusi. Maka dari itu perlu dipelajari materi lanjutan tentang alternatif saluran distribusi yang cocok untuk produk atau jasa Anda.

Fokus materi:
• Etika bisnis; Agar bisnis bukan mencari untung diatas penderitaan orang lain.
• Advanced Distribution.
• Distribution Center.
• Supply Chain Management.
• Technology & Software.
• Kerjasama & Legalitas.
• Jebakan-jebakan hukum.

5. INVESTING
Inilah fase uang menghasilkan uang. Namun tanpa ilmu yang tepat, uang Anda akan hilang. Jika Anda telah mampu meniti tangga bisnis 4 tahap sebelumnya, bukan dengan cara melompat tangga, maka semestinya keilmuan analisa usaha Anda sudah cukup mumpuni.
Namun ada pepatah, “I know what to do, but I don’t do what I know”. Kerap para investor hanya tergiur oleh keuntungan yang besar, tanpa mengukur resiko yang besar pula di belakangnya. Apa yang Anda raih dalam 10 tahun bisa hilang hanya dalam 1 kali investasi, jika Anda tak patuh aturan.
Dalam fase ini, Anda akan lebih banyak memiliki waktu untuk kegiatan sosial Anda, karena penghasilan pasif Anda telah mengalir dan akan terus mengalir.
Fokus materi:
• Mindset Investor.
• Exit Plan.
• 3 Pos Investas.i
• Valuasi Bisnis.
• Ekspansi kemana? (Hulu Hilir).
• Jual Beli Bisnis.
• Venture Capital.
• Social Responsibility.
Ingatlah bahwa bisnis hanyalah kendaraan atau sarana untuk mencapai tujuan. Surga adalah tujuan kita sesungguhnya. Jangan sampai kita terlena oleh kendaraan dan melupakan tujuan kita.

Semoga framework ini bermanfaat bagi pengembangan UKM di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar