Sabtu, 12 Desember 2015

Era Kebangkitan PKS dimulai

Era Kebangkitan PKS Dimulai!
By: Nandang Burhanudin
****

(1)
Sebagai pengamat. Saya tidak menangkap sinyal kebangkitan PKS dari kemenangan di Pilkada serentak.

(2)
Saya melihat kebangkitan PKS justru di luar kotak TPS. Bukan pada berapa jumlah walikota/bupati/gubernur yang diusung PKS.

(3)
Benih-benih kebangkitan itu paling tidak bisa dilihat dari 4 hal:

(4)
Pertama: Muhasabah internal dengan menegakkan aturan partai bagi kader-kader di seluruh level. Tanpa peduli siapapun mereka. Dihukum, pasti!

(5)
Kedua: Muhasabah melahirkan soliditas. Di seluruh pemilu internal, terbukti tidak ada friksi. Jangan harap ada gontok-gontokkan atau lempar kursi.

(6)
Ketiga: Kebangkitan gelombang ketiga. Anak-anak kader PKS yang jumlahnya berlimpah, kini tumbuh dewasa.

(7)
Di PKS, rata-rata memiliki jumlah anak minimal 3. Banyak pula yang 6 hingga 13 orang anak. Kisaran usia SMA dan PT.

(8)
Di Pemilu 2019. Mereka adalah pemilih pemula yang smart, spread, dan loyal. Terlepas dari kekurangan yang lumrah dari setiap generasi.

(9)
Keempat: Penyebaran kader merata di kota dan di desa. Beberapa malah anak-anak tokoh masyarakat, ormas, juga generasi muda dari parpol lain.

(10)
Hal yang kurang di PKS adalah: PRODUK. Ke depan, perjuangan tidak hanya sekadar wacana, jargon, atau propaganda.

(11)
Produk riil peradaban universal dan menjadi sinar bagi kehidupan. Ini PR besar. Tanpa produk riil, mirip marketing yang sekedar show brosur.

(12)
Produk-produk yang sekarang ada harus dimaksimalkan. Produk di bidang pendidikan. Jika digugah, bisa meledakkan  SDM berkualitas di Indonesia.

(13)
Produk kelas menengah Indonesia. Berapa jumlah kader PKS yang memiliki pendapatan di atas 5.000 atau 10.000 US dollar perbulan? Dari bisnis apa? Semoga ada datanya.

(14)
Saya tak berhak bicara lebih. Ada bagusnya, kader-kader PKS tidak sibuk berlatih jurus menangkis. Tapi berlatihlah jurus yang membuat orang tak lagi berkutik menyerang.

(15)
Saya pikir bisa. Karena PKS harus siap menyambut The Great Turkey di 2023. Kurang 7 tahun lagi. Pas sekali dengan Pemilu 2019. 

(16)
Sekali lagi. Booming anak kader bisa jadi rahmat atau musibah sekaligus. Tergantung dari sentuhan-sentuhan pengelola organisasi. Sebab jalan itu sudah terbuka!

Selasa, 08 Desember 2015

KHILAFAH DAN DEMOKRASI

KHILAFAH DAN DEMOKRASI
Oleh: DR. Adian Husaini
(Kaprodi Pendidikan Islam
Pasca sarjana
Univ.Ibn Khaldun Bogor)
Sebenarnya, masalah demokrasi bisa dibicarakan dengan lebih ilmiah.
Istilah “demokrasi” tidak tepat didikotomikan dengan istilah “khilafah”. Tetapi, lebih tepat, jika “demokrasi” versus “teokrasi”.
Sistem khilafah beda dengan keduanya. Sebagian unsur dalam sistem khilafah ada unsur demokrasi (kekuasaan di tangan rakyat) dan sebagian lain ada unsur teokrasi (kedaulatan hukum di tangan Tuhan).
Membenturkan demokrasi dengan khilafah, menurut saya, tidak tepat.
Sistem demokrasi ada yang bisa dimanfaatkan untuk dakwah, Karena adanya kebebasan berpendapat.
Maka, Hizbut Tahrir justru berkembang ke negara-negara yang menganut sistem demokrasi, seperti di Indonesia, di AS, Inggris, dan sebagainya, HT lebih bebas bergerak dibanding dengan di Arab Saudi.
Karena itu, demokrasi memang harus dinikmati, selama tidak bertentangan dengan Islam. Itulah yang dilakukan oleh berbagai gerakan Islam, dengan caranya masing-masing.
Ada yang masuk sistem politik, ada yang di luar sistem politik, tetapi masuk sistem pendidikan, dan lain-lain. Tapi, mereka tetap hidup dan menikmati sistem demokrasi.
Saat HTI menjadi Ormas, itu juga sedang memanfaatkan sistem demokrasi, karena sistem keormasan di Indonesia memang “demokratis”.
Karena itu, menolak semua unsur dalam demokrasi juga tidak tepat. Karena demokrasi adalah istilah asing yang harus dikaji secara kritis.
Para ulama kita sudah banyak melakukan kajian terhadap demokrasi, mereka beda-beda pendapat dalam soal menyikapinya.
Tapi, semuanya menolak aspek “kedaulatan hukum” diserahkan kepada rakyat, sebab kedaulatan hukum merupakan wilayah Tuhan.
kajian yang cukup bagus dilakukan oleh Prof Hasbi ash-Shiddiqy dalam buku Ilmu Kenegaraan dalam Fiqih Islam.
Inilah yang kita sebut sebagai proses Islamisasi: menilai segala sesuatu istilah “asing” dengan parameter Islam.
Contoh kajian yang bagus dilakukan oleh Ibn Taymiyah dalam menilai istilah-istilah dalam sufi, yang asing dalam Islam, seperti “kasyaf”, “fana”, dan sebagainya.
Al-Ghazali juga contoh yang baik saat menilai istilah dan faham “falsafah”. Ada yang diterimanya, tetapi juga ada yang ditolaknya.
Jadi, menurut saya, kenajisan istilah “demokrasi” bukan “lidzatihi”, tetapi “lighairihi”, karena masih bisa “disamak”.
Saat ini pun kita telah menggunakan berbagai istilah asing yang sudah diislamkan maknanya, seperti “agama”, “dosa”, “sorga”, “neraka”, “pahala”, dan lain-lain.
Masalah khilafah juga perlu didudukkan pada tempatnya. Khilafah adalah sistem politik Islam yang unik dan khas. Tentu, agama dan ideologi apa pun, memerlukan dukungan sistem politik untuk eksis atau berkembang.
Tetapi, nasib dan eksistensi umat Islam tidak semata-mata bergantung pada khilafah. Kita dijajah Belanda selama ratusan tahun, Islam tetap eksis, dan bahkan, jarang sekali ditemukan kasus pemurtadan umat Islam.
Dalam sejarah, khilafah juga pernah menjadi masalah bahkan sumber kerusakan umat, ketika sang khalifah zalim.
Dalam sistem khilafah, penguasa/khalifah memiliki otoritas yang sangat besar. Sistem semacam ini memiliki keuntungan: cepat baik jika khalifahnya baik, dan cepat rusak jika khalifahnya rusak.
Ini berbeda dengan sistem demokrasi yang membagi-bagi kekuasaan secara luas.
Jadi, ungkapan “masalah umat akan beres jika khilafah berdiri”, juga tidak selalu tepat.
Yang lebih penting, menyiapkan orang-orang yang akan memimpin umat Islam. Itulah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Entah mengapa Rasulullah saw — setahu saya — tidak banyak (hampir tidak pernah?) mengajak umat Islam untuk mendirikan Negara Islam.
meskipun negara pasti suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan umat Islam, sebab berbagai aspek hukum dan kehidupan umat terkait dengan negara.
Tapi, saya tidak ketemu hadits: “Mari kita dirikan negara, agar kita jaya!” Tentu, bukan berarti negara tidak penting.
Terakhir, soal “cara mendirikan khilafah”. Saya sering terima SMS, bahwa khilafah adalah solusi persoalan umat. Beberapa kali acara, saya ditanya, mengapa saya tidak membicarakan khilafah sebagai solusi umat! Saya pernah sampaikan kepada pimpinan HTI, tahun 2010 lalu, tentang masalah ini.
Menurut saya, semangat mendirikan khilafah perlu dihargai, itu baik. Tetapi, perlu didudukkan pada tempatnya juga. Itu yang namanya adil.
Jangan sampai, ada pemahaman, bahwa orang-orang yang rajin melafalkan kata khilafah dan rajin berdemo untuk menuntut khilafah merasa lebih baik daripada para dai kita yang berjuang di pelosok membentengi aqidah umat, meskipun mereka tidak pernah berdemo menuntut khilafah, atau bergabung dengan suatu kelompok yang menyatakan ingin mendirikan khilafah.
“Mendirikan khilafah” itu juga suatu diskusi tersendiri. Bagaimana caranya? AD Muhammadiyah menyatakan ingin mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya! Persis juga punya tujuan serupa. DDII juga sama. Mars MTQ ada ungkapan “Baldatun Thayyitabun wa Rabbun Ghafur”. Apa itu tidak identik dengan “khilafah”. AD/ART PKS juga ingin memenangkan Islam.
Walhasil, menurut saya, dimensi perjuangan Islam itu sangat luas. Semua kita yang ingin tegaknya Islam, perlu bekerjasama dan saling menghormati. Saya sebenarnya enggan menulis semacam ini, Karena saya sudah menyampaikan secara internal. tetapi, karena diskusi masalah semacam ini sudah terjadi berulang kali.
Masalah umat ini terlalu besar untuk hanya ditangani atau diatasi sendirian oleh PKS, HTI, NU, Muhammadiyah, INSISTS, dan lain-lain. Kewajiban diantara kita adalah melakukan taushiyah, bukan saling mencerca dan saling membenci. Saya merasa dan mengakui, kadang terlalu sulit untuk berjuang benar-benar ikhlas karena Allah.
Bukan berjuang untuk kelompok, tapi untuk kemenangan Islam dan ikhlas karena Allah.
Wallahu a’lam bish-shawab.

SERUAN ULAMA DUNIA UNTUK MEMILIH DALAM DEMOKRASI

Oleh:  Ustadz Firanda

Ulama-ulama dunia menyerukan untuk memilih dalam demokrasi

1) para ulama yg menyuruh nyoblos sangat banyak dan lebih senior (sy bin Baz, sykh albani, sykh utsaimin, al-lajnah Ad-daaimah, sykh Abdul Muhsin Al-Abbad, syakh sholeh al-luhaidan, Mufti arab saudi sykh Abdul Aziz alu syaikh, syaikh Nasir Asy-syatsri, sykh ali hasan, syaikh masyhur hasan, syaikh musa nashr, syaikh Ibrahim ar-ruhaili, sykh Abdul Malik romadoni al-Jazaairi, dan masih banyak yg lainnya)
Maka mengikuti ulama senior para orang tua yang tinggi ilmu dan ketakwaan mereka lebih utama daripada mengikuti pendapat para ustadz seperti kami

2) jika ada yg berkata : para ulama tdk tahu kondisi Indonesia, kita katakan :
- ini adalah tuduhan yg tdk beralasan dan terlalu dipaksa-paksakan. Karena masalah pemilu dan demokrasi adalah permaslahan yang umum menimpa banyak negeri kaum muslimin, seperti Yaman, Kuwait, iraq, al-jazaair dll
- sebagian ulama tersebut sering ke Indonesia, seperti syaikh Ali Hasan yang sudah 17 kali ke Indonesia, syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili dan syaikj Abdurrozzaq yang sudah berulang-ulang ke Indonesia
- diantara para ulama tersebut adalah syaikh Abdul Malik romadoni al-Jazaairi yang telah menulis buku khusus tentang politik (madaarikun nadzor) beliapun menyuruh untuk memilih

3) jika ada yang berkata : para ulama juga bisa salah berfatwa. Maka kita katakan hal ini memang benar, namun jika para ulama saja bisa salah apalagi para ustadz yang berseberangan tentu bisa lebih salah lagi

4) kaidah yg dipakai oleh para ulama adalah irtikaab akhoffu Ad-dororoin yaitu menempuh kemudorotan yang lebih ringan dalam rangka menjauhi kemudorotan yang lebih besar.
Dalil akan kaidah ini sangatlah banyak, diantaranya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lebih memilih membiarkan orang arab Badui kencing di mesjid nabawi dan melarang para sahabat yang hendak mencegah orang arab Badui tersebut karena pilihan para sahabat akan lebih fatal akibatnya. Hal ini bukanlah berarti nabi mendukung adanya kencing di mesjid !!
Kaidah ini berbeda dengan kaidah dorurot tubihul mahdzuroot (analogi boleh makan babi kalau tdk maka akan meninggal). Nabi tatkala memilih membiarkan arab Badui tersebut kencing bukan sedang dalam keadaan darurot dari sisi bahaya, akan tetapi dari sisi dua kemudorotan yang tdk bisa dihindari maka beliau memilih mudorot yang kecil

5) pernyataan bahwa menyoblos berarti mendukung demokrasi, adalah pernyataan yang tdk benar. Karena kaidah menempuh kemudorotan yang lebih ringan bulan berarti mendukung kemudorotan !!, ini merupakan perkara yang sangat jelas bagi yang paham akan kaidah tersebut. Sebagaimana tadi Nabi membiarkan arab Badui kencing di mesjid maka bukan berarti Nabi mendukung adanya kencing di mesjid.
Pernyataan inilah yang sering disalah gunakan oleh sebagian saudara kita untuk mengkafirkan orang-orang yang nyoblos karena persepsi mereka bahwa memilih melazimkan mendukung kesyirikan demokrasi fan berarti kafir

6) pernyataan : "golput lebih selamat" mala perlu direnungkan kembali :
- seorang yang golput pun tdk akan terhindarkan dari kemudorotan yang akan muncul dikemudian hari. Siapapun presidennya pasti undang-undang yang diputuskannya akan berpengaruh bagi rakyat Indonesia. Golput hanya bisa terhindar dari dampak demokrasi Indonesia jika golput pindah ke luar negri, ke arab saudi misalnya
- pernyataan bahwa yang nyoblos akan ditanya pada hari kiamat, sementara yang tdk nyoblos tdk ditanya, maka kita katakan :
Seorang golput jika ternyata karena golput nya maka naiklah pemimpin yang membawa kemudorotan bagi Islam dan kaum muslimin maka iapun akan dimintai pertanggung jawaban pada hari kiamat.
- pernyataan : kalau nyoblos maka bertanggung jawab atas hukum-hukum yang kemudian hari dikeluarkan oleh pilihannya.
Jawabannya : ini tidaklah lazim, kembali kepada kaidah memilih kemudorotan yang lebih ringan bukan berarti mendukung kemudorotan, sebagaimana analogi Nabi membiarkan arab Badui kencing dimesjid bukan berarti membolehkan apalagi mendukung kencing di mesjid

7) kalau ada yang bilang bahwa yang nyoblos manhaj nya perlu dipertanyakan, maka kenyataannya mereka yang nyoblos telah mengikuti fatwa para ulama, bahkan banyak dan mayoritas para ulama. Kalau bukan fatwa para ulama yang diikuti lantas siapa lagi?

8) syaikh Ali Hasan pernah berfatwa untuk tdk menyoblos tatkala ada pemilu di Iraq, sehingga ahlus sunnah pada tdk memilih, akibatnya syiah yang naik dan berkuasa. Maka setelah iti beliau merubah fatwa beliau mengikuti yang lebih tua yaitu fatwa syaikh Albani guru beliau, syaikh bin Baz, dan syaikh utsaimin. Beliau sadar bahwa fatwa orang tua (syaikh Albani) lebih tajam daripada fatwa beliau

9) ingatlah bisa jadi Kristenisasi, syiah nisasi, liberal semakin berkembang tanpa harus angkat senjata, namun hanya dengan perundang-undangan.
Jika sebagian ustadz tdk bisa ngisi pengajian di sebuah mesjid hanya karena DKM nya simpatisan syiah maka bagimana lagi jika syiah beneran. Apalagi dalam skala yang lebih luas

10) tidak diragukan bahwa pemilu merupakan fitnah yang menimbulkan pro kontra, maka hendaknya baik yang nyoblos maupun yang golput agar kembali rukun, tdk perlu saling menjatuhkan, toh hanya 9 juli lalu semuanya hanya tinggal menunggu taqdir Allah. Masing masing telah menunjukkan sudut pandangnya, masing-masing telah berdoa dan berijtihad, dan masing-masing berniat baik untuk Islam dan negeri ini.
Semoga Allah memberikan yang lebih baik bagi kaum muslimin Indonesia.

https://firanda.com/index.php/artikel/status-facebook/719-renungan-bagi-saudaraku-golput

Hari gini masih mau GOLPUT??

#RumahDakwahIndonesia

Selasa, 01 Desember 2015

Manakah Kelompok Islam yang lebih baik? Salafy, Jama'ah Tabligh, HTI, PKS?..

"Manakah Kelompok Islam yang lebih baik di antara ummat Islam? Salafy, Jama'ah Tabligh, HTI, PKS?..."

Oleh: Akmal Burhanuddin

Teman saya pernah ditanya oleh seorang aktivis MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), Ustad Abdullah namanya.

"Manakah kelompok yang lebih baik diantara umat Islam, Salafy yang berjuang dengan fokus Tholabul Ilmi, atau Jamaah Tabligh yang menyeru orang untuk sholat di Masjid, atau Hizbut Tahrir yang memperjuangkan Kekhalifahan, atau PKS yang berjuang di Parlemen, atau NU yang Islam kultural, atau Muhammadyah yang berjuang di sektor pendidikan"? begitu tanyanya kepada kawan saya.

Kawan saya menjawab, "mas, kalo sampeyan bertanya seperti itu pada saya, maka sama saja sampeyan menanyakan manakah yang lebih baik, apakah tangan lebih baik dari kaki, apakah mata lebih baik dari pada mulut, apakah telinga lebih baik dari pada hidung?"

Bukankah Rasulullah SAW mengatakan bahwa umat islam itu sepertt satu tubuh. Bila satu anggota tubuh merasakan sakit maka yang lain juga ikut merasakan sakit.

Perumpamaan ini pas untuk menjawab pertanyaan sampeyan.
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam”. (HR. Muslim)

Seperti anggota tubuh, umat islam ini diberi ilham oleh Allah SWT untuk cenderung fokus menjalankan fungsi yang berbeda beda sehingga mereka punya medan jihad (perjuangan) yang berbeda pula.

Namun sayangnya sebagian umat Islam ini ada yang membanggakan kelompoknya masing-masing dan lupa bahwa sebenarnya mereka adalah satu tubuh.

Logikanya kalo satu tubuh, mana mungkin tangan kanan itu memukul tangan kirinya, mana mungkin kaki kiri menendang kaki kanannya.

Kalaupun ada anggota tubuh itu merugikan tubuh yang lain, yaa itu namanya Kanker yang harus diamputasi dibuang dari tubuh.
Anggota tubuh itu selayaknya saling bekerja sama.
Coba kalo mulut mau makan, kan tangan yang mengambil makanan.

Lihat kalau antum mau ambil barang yang tinggi letaknya, kan kaki yang melompat supaya tangannya sampai.

Bukankah indah kalo kita saling melengkapi, kalo saja Jamaah Tabligh yang mengetuk pintu orang-orang untuk sholat berjamaah di Masjid, lalu di Masjid ada kajian Salafy, lalu umat islam diajak membangun kekuatan baik dibidang pendidikan bersama Muhammadyah, bidang kultural bersama NU, bidang Politik bersama koalisi kompak partai-partai Islam menghasilkan undang-undang yang islami dan pemimpin yang amanah agar umat Islam dipercaya memimpin di negeri ini menyongsong Kekhalifahan yang pasti akan datangnya seperti yg disosialisasikan Hizbut Tahrir.

Umat islam ini seperti sebuah Puzzle yang kalo digabungkan bagian demi bagiannya maka barulah menjadi satu gambaran yang utuh dan saling melengkapi....

Ustad Abdullah pun tersenyum lebar dan berkata "benar sekali mas.."

Allahu a'lam

KEMENANGAN TANPA PERANG

Kemenangan Erdogan, Tanpa Harus Perang
By: Nandang Burhanudin
*****

(1)
Politik itu adalah seni sekaligus jurus. Nafasnya panjang. Perpaduan keduanya menghasilkan energi.

(2)
Seni tanpa jurus. Ibarat penari. Jurus tanpa seni. Mematikan, namun mudah terbaca lawan!

(3)
Putin memang jagoan gulat. Tapi Erdogan adalah pemain bola berbakat.

(4)
Jurus Putin sangat mudah terbaca. Namun gerak gesit Erdogan, bak Ronaldo menggiring bola.

(5)
Mengoper kawan atau mengecoh lawan, gol jadi tujuan. Tendangan, sundulan, dada menahan. Asal jangan gol tangan tuhan.

(6)
Fakta: Putin murka. Namun jurus maboknya kini mudah ditepis Erdogan. Putin memukul ruang hampa.

(7)
Fakta: Erdogan tidak salah. Penembakan pesawat sah. Tapi energi Putin terlanjur mewabah.

(8)
Embargo gas. Penangkapan pengusaha Turki. Penghentian beasiswa mahasiswa Turki di Rusia. Pembatalan bebas visa untuk warga Turki. Penghentian wisatawan.

(9)
Tapi Turki tak tinggal diam. Mengoper bola ke Qatar dan Saudi Arabia. Produk Turki disambut baik. Gas dipenuhi.

(10)
Malah Daud Oglo di Brussel berhasil memenangkan pertempuran vs Putin. UE memberikan bebas visa untuk warga Turki.

(11)
UE pun memberikan konpensasi atas kesediaan Turki memuliakan pengungsi. Turki bisa saja memberlakukan embargo yang sama. 

(12)
Putin sebenarnaya salah langkah. Diajak dialog, namun gengsi sebab terlalu emosi. Tapi Erdogan tahu, target Putin sejalan dengan Israel dan Iran.

(13)
Melanggengkan Assad. Memperkuat koalisi Rusia-Iran-Israel vs koalisi Turki-Saudi-UE-AS di Vienna. Pro Assad vs Anti Assad.

(14)
Namun bagi saya. Erdogan jelas menang. AKP dan Erdogan yang gagal dijatuhkan via TPS dan Pemilu demokratis. Kini dicoba dengan provokasi Rusia.

(15)
Erdogan menang, sebab menggagalkan upaya Rusia si "pencuri" yang gagal mencuri. Tertangkap. Terbunuh. Ternyata, pencuri salah mengenal pemilik rumah.

(16)
Pemilik rumah benar-benar gagah berani. Tembak. Jatuhkan. Ditantang Putin. Erdogan bilang, "Loe jual, gua beli."

(17)
Rusia lupa, Turki bukan Ukrania. Bukan pula Mesir. Kini Turki adalah negara kedua terkuat di NATO setelah AS.

(18)
Jadi, Putin pun akhirnya menggigit jarinya yang terluka. Maka usai KTT Iklim di Paris. Nampak  Putin tak hadir di sesi photo-photo.

(19)
Semua disebabkan kehadiran Erdogan yang kini makin berkibar! Menang tanpa harus perang.

Minggu, 29 November 2015

5 TANGGA BISNIS

5 TANGGA BISNIS

Oleh : Jaya Setiabudi

Bisnis seperti menaiki tangga, ada tahapan-tahapannya. Masing-masing tahapan ada ilmunya. Tak ada yang benar atau salah di setiap metode bisnis, yang ada adalah konsekuensi dari tindakan yang kita pilih.
Kebanyakan calon pengusaha atau pengusaha pemula merasa ‘gamang’ seolah berada di lorong yang gelap; mau kemana, sekarang dimana, lewat mana yang terdekat, apa yang harus dipelajari sekarang?

5 Tangga Bisnis saya buat untuk mempermudah Anda memetakan kondisi bisnis Anda dan materi-materi apa saja yang perlu Anda pelajari saat ini. Cukup fokus mempelajari ilmu yang diperlukan di tiap tahapan dan praktikkan.

5 Tangga Bisnis itu adalah:

1. STARTING
Kenapa banyak sarjana manajemen bisnis tidak menjadi pengusaha? Karena terlalu banyak ilmu yang mereka pelajari, sebelum praktik, sehingga membuat mereka ketakutan sendiri.
Untuk usaha pertama, jangan banyak berhitung. Cari cara bagaimana memulai secepat mungkin, sebelum momentum Anda drop. Meski Anda punya warisan yang besar, belajarlah memulai usaha dengan modal seminimum mungkin. Hal ini akan berpengaruh pada pola pikir Anda sebagai pengusaha.
Fokuskan 80% upaya Anda pada penjualan atau menguasai pasar dan hindari ribetnya produksi. Genjot promosi, ratakan distribusi di area terbatas secepat mungkin. Genjot omzet dengan pembayaran yang bagus. Margin boleh tipis, yang penting pembayaran (cashflow) lancar. Raih angka impas operasional (BEP) secepat mungkin.

Fokus materi:
• Entrepreneur mindset.
• Basic negotiation.
• Selling skill.
• Uji Ngangenin; Ide >> Uji >> Evaluasi >> Perbaiki >> Uji hingga ngangenin.
• Packaging for UKM.
• Merek yang Ngetop.
• Sistem ‘distribusi = promosi’ untuk pemula.
• Strategi harga ke distributor (reseller).
• Viral marketing.
• Menata keuangan yang sederhana.
• Badan hukum, perijinan, merek dagang.

2. PROFITING
Setelah fase ‘survive’ dilalui, maka Anda memasuki fase memaksimalkan keuntungan. Masih fokus ke pemasaran, namun lebih dipertajam untuk pos keuntungan dari mana? Menambah prospek? Menaikkan nilai konversi? Membuat pelanggan beli lebih sering? Menaikkan angka pembelian tiap kunjungan? Atau menaikkan margin?
Karena penghasilan sudah mulai lancar dan besar, maka pengelolaan keuangan adalah kebutuhan yang mutlak.
Seiring dengan naiknya omzet, maka pertambahan tim juga anak naik. Saatnya belajar merekrut dan mengelola tim.
Fokus materi:
• Memaksimalkan profit (5 Pos Menaikkan Profit).
• Profiling; Mulai menganalisa data penjualan: Siapa spesifik target pasar Anda, Dimana mereka biasa berkumpul.
• Accounting for business owner.
• Alternatif permodalan.
• Basic Administration.
• Recruitment & training (SDM).
• Team building.

3. SYSTEMIZING
Memiliki bisnis yang auto pilot adalah idaman para pengusaha. Kenapa? Agar bisa jalan-jalan, sembari bisnis tetap jalan dan menghasilkan. Untuk itu diperlukan sistem dalam perusahaan.
Inti dari sistem adalah mendokumentasikan semua aktivitas perusahaan agar mudah diduplikasi dan sebagai acuan standarisasi.
Segala aturan dalam perusahaan mustahil berjalan dengan harmonis, tanpa kepemimpinan yang benar. Untuk itulah seorang pemimpin perlu mengasah kemampuan kepemimpinannya.

Fokus materi:
• Merumuskan Visi, Misi yang membumi.
• Lean Process; Merampingkan proses sebelum disistemkan.
• Struktur organisasi.
• Process Flow; Menggambarkan alur proses perusahaan.
• Dasar pembuatan SOP; Mendokumentasikan semua aktivitas perusahaan.
• KPI; Indikator kerja benar.
• 4 Sektor Sistemasi.
• Leadership.

4. MULTIPLYING
Setelah sistem terbuat dan teruji, tiba saatnya menduplikasi kesuksesan bisnis Anda ke wilayah lainnya. Bentuknya bisa jadi cabang, franchise, lisensi, stokis, atau lainnya.
Sistem yang belum teruji, tapi sudah terburu dijual belikan akan menciderai orang lain, kemudian mencoreng kredibilitas diri.
Franchise bukan opsi satu-satunya dalam langkah multiplikasi. Bahkan pikirkan 7 kali untuk mengembangkan bisnis dengan sistem franchise, karena faktornya bukan menyangkut wilayah kekuasaan Anda lagi, namun wilayah diluar kuasa Anda, yaitu perilaku para franchisee Anda.
Pada dasarnya multiplikasi adalah sarana untuk melebarkan sayap distribusi. Maka dari itu perlu dipelajari materi lanjutan tentang alternatif saluran distribusi yang cocok untuk produk atau jasa Anda.

Fokus materi:
• Etika bisnis; Agar bisnis bukan mencari untung diatas penderitaan orang lain.
• Advanced Distribution.
• Distribution Center.
• Supply Chain Management.
• Technology & Software.
• Kerjasama & Legalitas.
• Jebakan-jebakan hukum.

5. INVESTING
Inilah fase uang menghasilkan uang. Namun tanpa ilmu yang tepat, uang Anda akan hilang. Jika Anda telah mampu meniti tangga bisnis 4 tahap sebelumnya, bukan dengan cara melompat tangga, maka semestinya keilmuan analisa usaha Anda sudah cukup mumpuni.
Namun ada pepatah, “I know what to do, but I don’t do what I know”. Kerap para investor hanya tergiur oleh keuntungan yang besar, tanpa mengukur resiko yang besar pula di belakangnya. Apa yang Anda raih dalam 10 tahun bisa hilang hanya dalam 1 kali investasi, jika Anda tak patuh aturan.
Dalam fase ini, Anda akan lebih banyak memiliki waktu untuk kegiatan sosial Anda, karena penghasilan pasif Anda telah mengalir dan akan terus mengalir.
Fokus materi:
• Mindset Investor.
• Exit Plan.
• 3 Pos Investas.i
• Valuasi Bisnis.
• Ekspansi kemana? (Hulu Hilir).
• Jual Beli Bisnis.
• Venture Capital.
• Social Responsibility.
Ingatlah bahwa bisnis hanyalah kendaraan atau sarana untuk mencapai tujuan. Surga adalah tujuan kita sesungguhnya. Jangan sampai kita terlena oleh kendaraan dan melupakan tujuan kita.

Semoga framework ini bermanfaat bagi pengembangan UKM di Indonesia.

PRESIDEN ERDOGAN SHALAT BERJAMAAH BERSAMA RIBUAN TENTARA TURKI

Allahu Akbar... Tentara Nasional Turki sedang melaksanakan shalat berjamaah untuk pertama kalinya dalam 90 Tahun. Presiden Erdogan mencabut aturan larangan shalat berjamaah bagi militer Turki yang berlaku sejak era kekuasaan Mustafa Kemal Attaturk. Allahu Akbar walillahil hamdu. .

Dikutip dari Dailysabah, Presiden Erdogan bersama ribuan tentara melakukan sholat maghrib berjama'ah dilapangan markas besar Tentara Nasional Turki, di Istanbul.

Silahkan di-SHARE....

Jumat, 27 November 2015

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN KEISLAMAN SESEORANG



HAL-HAL YANG MEMBATALKAN KEISLAMAN SESEORANG
 Pertanyaan:

Apa yang menyebabkan Islam seseorang menjadi batal?
 
Jawab:

Setiap  manusia,  apabila  telah  mengucapkan  dua   kalimat Syahadat,  maka  dia  menjadi orang Islam. Baginya wajib dan berlaku hukum-hukum Islam, yaitu beriman akan  keadilan  dan kesucian Islam. Wajib baginya menyerah dan mengamalkan hukum Islam  yang  jelas,  yang  ditetapkan  oleh  Al-Qur'an   dan As-Sunnah.

Tidak   ada   pilihan  baginya  menerima  atau  meninggalkan sebagian.  Dia  harus  menyerah  pada   semua   hukum   yang dihalalkan  dan  yang  diharamkan, sebagaimana arti (maksud) dari ayat di bawah ini:

"Dan tidaklah patut bagi laki-laki  yang  Mukmin  dan  tidak (pula)  bagi wanita yang Mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan sesuatu ketetapan,  akan  ada  bagi  mereka pilihan   (yang  lain)  tentang  urusan  mereka  ..."  (Q.s. Al-Ahzab: 36) .

Perlu diketahui bahwa ada diantara  hukum-hukum  Islam  yang sudah  jelas  menjadi  kewajiban-kewajiban,  atau yang sudah jelas diharamkan  (dilarang),  dan  hal  itu  sudah  menjadi ketetapan  yang  tidak  diragukan lagi, yang telah diketahui oleh ummat Islam pada umumnya. Yang demikian  itu  dinamakan oleh para ulama:

"Hukum-hukum agama yang sudah jelas diketahui."

Misalnya,  kewajiban salat, puasa, zakat dan sebagainya. Hal itu  termasuk  rukun-rukun  Islam.  Ada   yang   diharamkan, misalnya,  membunuh,  zina, melakukan riba, minum khamar dan sebagainya.

Hal itu termasuk dalam dosa besar. Begitu  juga  hukum-hukum pernikahan,  talak,  waris  dan  qishash, semua itu termasuk perkara yang tidak diragukan lagi hukumnya.

Barangsiapa  yang  mengingkari  sesuatu   dari   hukum-hukum tersebut,  menganggap  ringan  atau  mengolok-olok, maka dia menjadi kafir dan murtad. Sebab, hukum-hukum tersebut  telah diterangkan dengan jelas oleh Al-Qur'an dan dikuatkan dengan hadis-hadis  Nabi  saw.  yang  shahih  atau  mutawatir,  dan menjadi  ijma'  oleh  ummat  Muhammad  saw. dari generasi ke generasi.  Maka,  barangsiapa  yang  mendustakan  hal   ini, berarti mendustakan Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Mendustakan  (mengingkari)  hal-hal tersebut dianggap kufur, kecuali bagi orang-orang yang baru masuk Islam (muallaf) dan jauh  dari  sumber informasi. Misalnya berdiam di hutan atau jauh dari kota dan masyarakat kaum Muslimin.

Setelah mengetahui ajaran agama Islam,  maka  berlaku  hukum baginya.
 


SERIGALA POLITIK TURKI

Ahmed Davutoglu; Serigala Politik Turki
Oleh: Ustaz Hafidin Achmad Luthfie

Tsa'lab adalah bintang yang punya kecerdasan dan kecerdikan. Orang Indonesia biasanya menerjemahkan "tsa'lab" dengan "srigala".

Orang arab suka memberikan nama atau laqab pada orang dengan nama binatang-binatang tertentu karena melihat sifat-sifat positifnya. Penyerupaan orang dengan binatang atau yang lain dalam balaghah dibahas pada bab tasybih.

Saat ada orang kuat, pemberani, dan tangguh maka di akan diberikan laqab "asad". Ketika dia datang maka orang akan berkata, "telah datang seekor singa" (jaa-`a al asad).

Saat ada penuntut ilmu yang tabah dan sabar dalam thalab dan tahshil terkadang diberikan laqab "himaar" (himar). Laqab "al himaar" disandingkan di belakang namanya. Sehingga tertulis "fulaan al himaar" untuk menunjukkan kesabaran dan ketabahannya yang luar biasa dalam menanggung kesulitan dan penderitaan dalam thalab dan tahshil. Saat ada orang yang cerdas dan cerdik maka diberikan laqab atau diserupakan dengan binatang "tsa'lab".

Saat ada orang yang super cepat dalam menghafal hadits-hadits maka diberikan laqab "shaa'iqah" yang bermakna "petir". Dia diserupakan dengan petir dalam hal kecepatannya.

Masih banyak sekali laqab-laqab yang diberikan pada orang tertentu dan punya history serta makna tertentu. Dalam kitab-kitab rijaalul hadiits ada pembahasan khusus tentang laqab dan kunyak. Silakan merujuk kesana.

Ahmad Dawud Oglu. Dia adalah akademisi ilmu politik dan ekonomi. Dia juga teknokrat yang handal. Dia mampu mentranformasikan teori ilmu politik dalam kebijakan kenegaraan Turki yang brilian utamanya dalam lapangan politik luar negeri atau hubungan internasional.

Oglu adalah seorang yang juga ahli strategi. Dia sangat cerdas memanfaatkan sekecil apapun peluang bahkan kelemahan untuk mendapatkan keuntungan dan kemaslahatan bagi proyek "'Ottoman Baru" ('Utsmaniyyah Jadidah). Dia bagaikan seorang master taichi yang menggunakan pukulan dan serangan lawan itu sendiri untuk mengalahkannya.

Oglu dijuluki atau diberikan laqab "tsa'lab al siyasiyyah at turkiyyah" (srigala politik Turki). Melalui kajian yang mendalam dan menyeluruh tentang politik, hukum, ekonomi, dan sosial, Oglu merumuskan langkah strategi mewujudkan "Ottoman Baru".

Di sini saya melihat benarnya strategi Oglu ketika menggagas agar Turki bergabung dengan Uni Eropa. Dan Najmuddin Arbakan keliru ketika itu menentangnya. Erbakan kala itu berkata "'uuduu ilaa islaamikum" (kembalilah pada keislaman kalian). Kekeliruan Erbakan itu baru diketahui belakangan ini setelah AKP sukses membangun kepemimpinan sipil Islam di Turki.

Meski pemimpin-pemimpin sekuler Turki turut membidani kelahiran NATO tetapi di tangan Erdogan dan Oglu organisasi pakta pertahanan atlantik utara itu sekarang menjadi terpaksa melindungi Turki yang semakin dekat pada Islam. Dalam kasus konfrontasi militer antara Ankara dan Moskow yang baru lalu NATO terpaksa harus membela dan membantu Turki bila terjadi perang terbuka. NATO pasti mengumpat Turki karena mereka dipaksa Erdoghan untuk menjadi tameng dan perisai bagi ancaman Islamisasi di Turki dan pembangunan "Ottoman Baru".
Dari Brussels, Belgia, Rajab Thayyib Erdoghan dalam konferensi press tak segan mengancam Rusia. Bahwa Rusia akan menderita kerugian besar bila berani menyerang Turki.

Apakah ada pemimpin Uni Eropa atau jenderal NATO yang berani mengancam Rusia yang terkenal keras kepala dan anti diancam? Tetapi Erdoghan bisa melakukannya. NATO pasti mengumpat Erdoghan di belakang karena hal itu. Tapi hal itu tak penting. Yang jelas NATO sekarang dalam "ma'zaq" (delema).

Tetapi sebenarnya yang menjadikan Turki berani melawan Rusia adalah solidnya dukungan dalam negeri ditambah satu miliar umat Islam yang mulai bangun dari tidur panjang dan mulai menuntut kembali kepemimpinan politik dan militer yang telah hilang selama hampir satu abad. Bila Turki menyerukan jihad maka dunia akan menjadi kacau. Rusia akan betul-betul mendapatkan "tha'natun 'alas zhahrihaa" sebagaimana ungkapan Putin beberapa waktu lalu saat pesawat pembom sukhoi 24 ditembak jatuh pesawat tempur F 16 Turki.

Kembali pada "Srigala Politik Turki". Dia dikenal mengatasi masalah tanpa masalah. Dia mampu sejauh ini menyelesaikan problem dengan nol risiko. Media arab menyebutnya dengan "tashfiirul masyaakil".

Kita akan melihat hal-hal yang mengejutkan di hari-hari depan. Kita sebagai umat Islam harus optimis bahwa masa depan adalah milik umat Islam. In sya Allah akan terjadi "tahawwul hadhari" atau rotasi peradaban. Mari doakan dan dukung Turki memimpin 1,5 miliar muslim untuk mewujudkan teori istikhlaf dalam ardhul waaqi'.

BERWISATALAH KE TURKI

Berwisatalah ke Turki
By: Nandang Burhanudin

Jika ada negara tujuan wisata yang selalu dirindui untuk dikunjungi, Turki berada di urutan pertama. Di Turki, kita akan menemukan goresan kenang yang tak akan ditemukan di negara-negara lain.

Aspek keamanan, serasa di rumah sendiri. Hampir sulit ditemukan gerombolan geng atau makhluk menganggur di Turki. Cobalah jalan-jalan ke tempat paling dalam sekalipun. Semisal kereta bawah laut. Kita tidak menemukan sosok preman yang sangat mudah ditemukan di bandara Soehat di Jakarta.

Jangan lupa, cobalah seluruh moda transportasi darat di Turki. Kaum wanita dan Manula mendapat porsi penghormatan tersendiri di public transport. Wanita atau pria muda yang tampilannya "glamor" ataupun "urakan", akan mudah memberikan tempat duduk kepada wanita atau manula.

Coba nikmati hidangan Turki. Lupakan nasi ala Indonesia. Kita akan menemukan 100 % makanan halal di seluruh pelosok Turki. Bukan hanya halal. Seluruh RM atau restoran diawasi khusus oleh Dinas Kesehatan setempat. Tentu dengan syarat dan peraturan superketa. Jangan takut keracunan, disuguhi makanan basi, atau mendapatkan harga "tembak".

Jika wisata bersama istri atau anak perempuan. Saya tidak merasakan sedikitpun kekhawatiran. Kaum wanita bebas mengenakan pakaian jenis apapun. Termasuk bercadar, jika mau. Namun tentu, wajah wanita Indonesia berada di posisi biasa dibanding wanita-wanita Turki. He he ...

Lebih penting dari itu. Ketika jalan-jalan ke Turki. Kita membelanjakan uang untuk muslim, oleh muslim, dari muslim. Membangkitkan ekonomi Turki. Satu-satunya negara yang memberi tempat terhormat untuk 2.000.000 (dua juta) pengungsi Syiria. Hanya Turki pula yang siaga membantu Muslim di seluruh dunia.

Jangan lupa. Ketika kita memasuki antrian imigrasi Turki. Paspor Indonesia termasuk yang dihormati. Imigrasi tidak menaruh curiga atau menanyakan pertanyaan yang cenderung menohok dan menghinakan. Hal yang tidak akan kita temukan di negara-negara lain.

Jadi sekali lagi. Jika ada rezeki. Mari agendakan untuk berwisata ke Turki. Apalagi jika saat berwisata kita dipertemukan dengan saudagar-saudagar, grup-grup kebajikan, bahkan sosok-sosok agamis yang dinamis. Serasa kita menjadi kaum Muhajirin yang dimuliakan kaum Anshar. Yakin itu!

Kamis, 26 November 2015

MENUJU KHILAFAH ISLAMIYAH SEBENARNYA

MENUJU KHILAFAH ISLAMIYAH SEBENARNYA

Turki adalah kekuatan ekonomi terbesar ketiga di Uni Eropa setelah Jerman dan Inggris. Tahun 2023 Turki bertekad menggeser posisi Jerman. Bila berhasil menggantikan posisi Jerman maka Turki menempati urutan nomor tiga kekuatan ekonomi dunia setelah China dan Amerika.

Erdoghan dan AKP telah berhasil mentranformasikan Turki menjadi negara maju, modern, dan makmur. Sebuah prestasi dan keberhasilan (injaazaat) yang tidak bisa dilakukan kaum sekular dan kiri selama setengah abad mereka menguasai Turki.
Tentu saja negara dengan kekuatan ekonomi sebesar Turki akan mampu membangun kekuatan militer yang besar dan memberikan deterrent effect.

Posisi militer Turki di tingkat dunia sekarang cukup terhormat dan berwibawa. Turki menempati urutan keenam dunia. Di dalam NATO militer Turki adalah terbesar kedua setelah Amerika. Angkatan Laut Turki di kawasan laut tengah juga termasuk terbesar dan sejajar dengan Perancis. Tahun 2023 Turki bertekad menjadi kekuatan militer khilafah class yang sejajar dengan Amerika, Rusia, dan China.

Industri militer dan pertahanan Turki sekarang bekerja keras untuk bisa memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan. Dan tahun 2023 dijadikan sebagai tonggak pencapaian. Genap satu abad di tahun keruntuhan Khilafah Ottoman, Turki dengan kekuatan ekonomi dan militer khilafah class akan memproklamirkan kembali Khilafah Islamiyyah. Saat itu rakyat Turki bukan lagi delapan puluh juta tetapi satu setengah miliar umat manusia.

Memang Rusia sekarang adalah kekuatan militer ketiga dunia setelah Amerika dan China. Meskipun Turki menempati peringkat enam militer dunia tak berarti Rusia yang punya peringkat tiga militer dunia bisa mengalahkannya dengan mudah. Di medan perang segalanya bisa terjadi. Kekuatan militer yang lebih lemah bisa mengalahkan kekuatan militer yang lebih besar. Karena kemenangan tidak ditentukan oleh kehebatan senjata saja. Tetapi oleh banyak faktor. Dan sejarah sudah banyak memberikan bukti.

Rusia sudah mengirimkan sejumlah arsenalnya ke Syria. Dan ribuan pasukannya juga didatangkan kesana. Turki pun tak tinggal diam. Sejumlah arsenal militernya sudah digerakkan menuju utara yang berbatasan dengan Syria. Kita lihat saja apakah akan terjadi perang besar di Syria antara Turki dan Rusia? Wallaahu A'lam. Yang jelas dengan Turki masuk langsung di medan perang Syria maka akan memberi keuntungan besar bagi Juyusy Islamiyyah yang sudah lebih dulu melakukan jihad dan qital di sana.

Dahulu kaum Seljuk (salajiqah) dan kaum Ottoman (Utsmaniyyah) membangun kekuasaan dan imperium dengan lebih dahulu menguasai Syam kemudian ke Iraq dan Mesir. Apakah kaum Erdoghaniyyah juga akan melakukan hal yang sama? Wallaahu A'lam.

Semoga di penghujung satu abad sejak runtuhnya Khilafah Islamiyyah Allah swt membangkitkan dari kalangan umat Nabi Muhammad saw orang yang akan memperbaharui bangunan politik umat Islam dalam tingkat dunia.

(Ustaz Hafidin Achmad Luthfie)

Minggu, 22 November 2015

KEMBALI DENGAN CINTA

KEMBALI DENGAN CINTA
( Oleh : Ust. Hatta Syamsuddin)
.
.
Hari ini mendapat berita yang unik sekaligus mengharukan. Seorang politikus, anggota dewan sebuah partai nasionalis meninggal dan dimakamkan dengan diantar mobil layanan PKS.

Unik, karena partai tempat sang politikus beraktifitas selama ini juga dikenal mempunyai beberapa mobil layanan sejenis, mengapa tidak digunakan untuk mengantarkan salah satu kader terbaiknya ?

Mengharukan, karena ternyata almarhum berwasiat khusus sebelum meninggal, agar dimakamkan dengan diantar mobil layanan PKS, bukan yang lainnya.

Tentu hal ini menjadikan sebagian pelayat yang hadir mengernyitkan dahi dan bertanya-tanya. Mengingat sejarahnya partai nasionalis tersebut hampir selalu menjadi “lawan politik” PKS dibeberapa kesempatan, dari pemilu, pilpres hingga pilkada. Perbedaan ideologis yang diusung kedua partai tersebut pun kerap menjadikan massa akar rumputnya seolah selalu berhadap-hadapan, baik di dunia nyata, apalagi di dunia maya.

Ternyata kejadian mengharukan diatas bukanlah hal sederhana, kita bisa menjadikannya sebagai inspirasi sekaligus mengambil pelajaran. Kejadian yang bermula dari ‘wasiat’ di atas mengantarkan saya pada kenangan sosok Buya Hamka. Politisi, ulama sekaligus sastrawan muslim ini ternyata beberapa kali juga mendapatkan wasiat yang serupa dari musuh-musuh politiknya.

Yang pertama adalah Bung Karno, yang saat itu memaksakan ideologi nasakomnya, Buya Hamka turut menjadi korban. Beliau dipenjarakan oleh pemerintahan orde lama sepanjang 2 tahun 4 bulan dengan tuduhan subversif. Bukan itu saja, bahkan karya-karyanya juga ditarik dari peredaran. Buya Hamka menggunakan waktunya di tahanan untuk menyelesaikan kitab Tafsir Al Azhar yang monumental.

Roda zaman berputar. Hamka bebas dari penjara sementara Bung Karno kehilangan kekuasaannya, mulai diasingkan dan jatuh sakit-sakitan. Lama tak ada komunikasi antara keduanya. Hingga pada Juni 1970 Bung Karno menyampaikan pesan ke Buya Hamka melalui Mayjen Soeryo sang ajudan, yang berbunyi “Bila aku mati kelak, minta kesediaan Hamka untuk menjadi imam shalat jenazahku..”. Pesan itu diterima Buya Hamka bersamaan dengan wafatnya Bung Karno. Maka ia segera berangkat untuk melihat jenazah Bung Karno dan kemudian menjadi imam sholat jenazahnya. Beberapa pelayat yang hadir tak kuasa menahan air mata menyaksikan momentum mengharukan tersebut. Permusuhan dan kebencian ada batasnya.

Sosok lain yang tak kalah keras pertentangannya dengan Buya Hamka adalah Muhammad Yamin. Meskipun sama-sama berasal dari Sumatera Barat, namun diantara keduanya terjadi pertentangan dalam masalah ideologi perjuangan. Pertentangan ini kerap muncul dan meledak dalam sidang-sidang Majlis Konstutiante. Buya Hamka yang berasal dari Masyumi kokoh dan teguh memperjuangkan Islam sebagai dasar bernegara, sementara Muhammad Yamin dari PNI adalah seorang nasionalis yang cenderung sekuler. Kebenciannya kepada Buya Hamka begitu terasa dan diketahui banyak orang karena diulang-ulang oleh Muhammad Yamin dalam berbagai kesempatan berbicara dan berpidato.

Tapi kebencian dan permusuhan itu ada batasnya. Tahun 1962 Muhammad Yamin jatuh sakit dan dirawat di RSPAD selama beberapa hari terus bertambah parah, hingga kemudian menyuruh Chairul Shaleh untuk menyampaikan pesannya kepada Buya Hamka. Pesan itu berisi “"Bila saya wafat, tolong Hamka bersedia menemani di saat-saat akhir hidupku dan ikut mengantar jenazahku ke kampung halamanku di Talawi" . Chaerul Saleh juga menambahkan bahwa, Yamin khawatir, masyarakat Talawi, Sumatera Barat, tempatnya berasal, tidak berkenan menerima jenazahnya
Mendengar hal tersebut, Hamka segera menemui Yamin yang tergolek lemah. Takdir Allah indah menggoreskan Hamka menemani Yamin disaat-saat akhirnya, dengan kedua tangan berjabat erat, bahkan Hamka masih sempat melantunkan Al Fatihah dan kalimat tauhid dengan lembut di telinga Yamin. Hamka pun menunaikan janji dengan mengantarkan Yamin ke tempat peristirahatannya terakhir di Talawi.

Dua kejadian di atas menggoreskan pertanyaan dalam hati ? Hal apakah yang kiranya menggerakkan hati yang lama berjauhan bahkan bermusuhan untuk bersatu mendekat penuh harap ? Saya tidak melihat kecuali keistiqomah, kejujuran dan ketulusan Buya Hamka dalam memperjuangkan dan mengamalkan syariat Islam – lah yang menjadikan hati-hati yang dulu begitu membenci, memusuhi dan menentang, dalam akhir hidupnya harus mengakui dengan jujur bahwa Hamka dengan ideologi Islamnya lah yang layak menjadi teman menuju peristirahan terakhir.

Hari-hari ini begitu banyak para pembenci dan penentang dakwah Islam, memusuhi tanpa henti siang dan malam, baik dengan tusukan jari jemari di dunia maya maupun lirikan sinis yang terpendam saat berpapasan. Jika para aktifis dakwah bisa mencontoh Buya Hamka yang terus istiqomah dengan ketulusan, kejujuran, dalam memperjuangkan apa yang diyakininya, maka insya Allah benih-benih permusuhan itu tidak akan abadi. Tanpa perlu harus menunggu di ujung usia, bisa jadi cinta akan menggantikan kebencian.

Sebagaimana Pramodya Ananta Toer yang sudah kenyang memusuhi Hamka pada masa "Prahara Budaya" di orde lama. Ternyata saat akan menikahkan putrinya dengan seorang pria tionghoa non muslim, ia meminta calon menantu untuk masuk Islam dan belajar Islam terlebih dahulu pada Buya Hamka. Ketika ditanya mengapa ia melakukan hal tersebut, dengan tegas Pramudya menyampaikan "Saya lebih mantap mengirim calon menantuku untuk diislamkan dan belajar agama pada Hamka, meski kami berbeda paham politik".

Sama dengan kisah Pramudya, saya sering mendengar testimoni tentang beberapa tokoh partai nasionalis di suatu daerah, dimana mereka dengan rela dan bangga berbondong-bondong menyekolahkan putra-putrinya di sekolah Islam yang dikelola oleh para aktifis dakwah. Dalam hal pendidikan terbaik, mereka mempercayakan tarbiyah Islam sebagai solusi.

Maka kebencian dan permusuhan itu pastilah akan tergerus dengan keistiqomahan dan ketulusan para aktifis dakwah, dan berganti dengan cinta. Sebuah cinta terhadap ajaran yang fitrah, yang jika tidak saat ini maka diujung masa akan banyak jiwa-jiwa yang kembali mendekat.
Sayup-sayup terdengar senandung di masa lalu :

“ Cinta kan membawamu … kembali di sini . menuai rindu, membasuh perih”

KETELANJANGAN ADALAH SIMBOL KETERBELAKANGAN DAN KEJAHILIAAN

KETELANJANGAN ADALAH SIMBOL KETERBELAKANGAN DAN KEJAHILIAAN

Seorang doktor Muslimah berjilbab diwawancarai wartawan asing yang menyatakan bahwa pakaiannya itu tidak mencerminkan pengetahuannya. "Kami berkesimpulan Jilbab itu simbol keterbelakangan dan kemunduran." Kata si wartawan.
Lalu dokter cantik itu menjawab dengan cerdas dengan mengatakan, "Manusia di masa awal hampir telanjang, namun bersamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka mulai mengenakan busana, jadi apa yang saya kenakan hari ini sebenarnya adalah lambang kecanggihan dan kemajuan berpikir, yang telah dicapai manusia berabad-abad lamanya. Adapun ketelanjangan yang ada sekarang adalah simbol keterbelakangan dan kembalinya manusia kepada kejahiliaan. Seandainya ketelanjangan itu simbol kemajuan maka bisa dikatakan para binatang itu telah mencapai puncak peradaban. Jawaban yang cerdas.

Sabtu, 21 November 2015

DARI PEJUANG HAMAS UNTUK INDONESIA

SURAT DARI PEJUANG HAMAS PALESTINA DI GAZA UNTUK INDONESIA #Baca_Lalu_Bagikan

Mengapa saya memilih mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia? Namun jika kalian tetap bertanya kepadaku, mungkin satu – satunya jawaban yang saya miliki adalah karena negeri kalian berpenduduk muslim terbanyak di atas bumi ini, bukan demikian saudaraku?

Saat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis dakwah dari jama’ah haji asal Indonesia, ia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama’ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak kagum.

Lalu saya mengataka kepadanya, saudaraku, jika jumlah jama’ah haji asal Gaza sejak tahun 1987 sampai sekarang digabung,itu belum bisa menyamai jumlah jama’ah haji dari negara kalian dalam 1 musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding kalian. Waaah pasti uang kalian sangat banyak, apalagi menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang menunaikan ibadah haji yang kedua kalinya, Subhanallah.

Wahai saudaraku di Indonesia, pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa kami tidak dilahirkan di negeri kalian saja. Pasti sangat indah dan mengagumkan. Negeri kalian aman, kaya, dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui tentang negeri kalian.
Pasti ibu – ibu disana amat mudah menyusui bayi – bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapatkan di toko – toko dan para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalindi rumah sakit yang mereka inginkan. Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku., tidak seperti di negeri kami ini. Tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah. Sehingga istri kami terpaksa melahirkan di atas mobil, saudaraku!

Susu formula bayi adalah barang langka di Gaza sejak kami diblokade 2 tahun yang lalu, namun istri kami tetap menyusui bayi – bayinya dan menyapihnya hingga 2 tahun lamanya, walau terkadang untuk memperlancar ASI mereka, istri kami rela minum air rendaman gandum.

Namun, mengapa di negeri kalian katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya. Terkadang ditemukan mati di parit – parit, selokan, dan tempat sampah. Itu yang kami dapat dari informasi di televisi.
Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi kasus arbosinya untuk wilayah Asia. Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena di negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina seperti itu?

Sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa. Memang hampir setiap hari di Gaza sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi – bayi kami mati. Namun, bukanlah di selokan – selokan atau got – got apalagi di tempat sampah. Mereka mati syahid saudaraku! Mati syahid karena serangan roket Israel! Kami temukan mereka tak bernyawa lagi di pangkuan ibunya, di bawah puing – puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan Zionis Israel. Saudraku, bagi kami nilai seorang bayi adaalh aset perjuangan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan negeri ini.

Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 Desember 2009 kemarin, saudara – saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 orang diantaranya adalah anak – anak kami. Namun sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru di jalur Gaza, dan subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki – laki dan banyak yang kembar, Allahu Akbar!

Wahai saudaraku di Indonesia, negeri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa karena sulit mencari rizki disana? apa negeri kalian di blokade juga?

Perlu kalian ketahui saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi, apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah lama kami diblokade. Sungguh kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai tata usaha di kantor pemerintahan HAMAS sudah 7 bulan ini belum menerima gaji bulanan saya. Tetapi Allah SWT yang akan mencangkupkan rizki untuk kami.

Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda baru saja melangsungkan pernikahan. Ya mereka menikah di sela – sela serangan agresi Israel. Mereka mengucapkan akad nikah diantara bunyi letupan bom dan peluru, saudaraku. Dan perdana menteri kami Ust. Isma’il Haniya memberikan santunan awal pernikahan bagi semua keluarga baru tersebut.

Wahai saudaraku di Indonesia, terkadang sayapun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqah pembinaan di negeri antum (anda). Seperti yang diceritakan teman saya, program pengajian kalian pasti bagus, banyak kitab mungkin kalian yang telah baca. Dan banyak buku – buku pasti sudah kalian baca. Kalian pun bersemangat kan? itu karena kalian punya waktu.

Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini. Satu jam, ya satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqoh. Setelah itu kami harus terjun ke lapangan jihad, sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami. Kami disini sangat menanti- nantikan saat halaqah tersebut walau hanya 1 jam. Tentu kalian bersyukur. Kalian punya waktu untuk menegakkan rukun – rukun halaqah, seperti ta’aruf, tafahum dan takaful disana.
Hafalan antum pasti lebih banyak daripada kami. Semua pegawai dan pejuang hamas disini wajib mmenghafal Surah Al – Anfal sebagai nyanyian perang kami, saya menghafal di sela – sela wkatu istirahat perang, bagaimana dengan kalian?

Akhir desember kemarin, saya menghadiri acara wisuda penamatan hafalan 30 Juz anakku yang pertama. Ia merupakan 1 diantara 100 anak yang tahun ini menghafal Al – Qur’an dan umurnya baru 10 tahun.

Saya yakin anak – anak kalian jauh lebih cepat menghafal Al-Qur’an ketimbang anak – anak kami disini. Di Gaza tidak ada SDIT seperti di tempat kalian yang menyebar seperti jamur di musim hujan. Disini anak – anak belajar diantara puing – puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah di ratakan, di atasnya diberi beberapa helai daun kurma.

Ya, di tempat itu mereka belajar, saudaraku. Bunyi setoran hafalan Qur’an mereka bergemuruh diantara bunyi – bunyi senapan tentara Israel. Ayat – ayat jihad paling cepat mereka hafal. Karena memang di depan mereka tafsirnya, langsung mereka rasakan. Oh iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia. Kami menyaksikan aksi demo – demo kalian. Subhanallah, kami sangat terhibur, karena kalian merasakan apa yang kami rasakan disini.

Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami disinim termasuk kalian yang di Indonesia. Namun, bukan tangisan kalian yang kami butuhkan, saudaraku. Biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti akhirat yang dicatat Allah sebagai bukti ukhuwah kalian kepada kami. Do’a – do’a dan dana telah kami rasakan manfaatnya.

Oh iya, hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telpon dan fax yang masuk. Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi.

Salam untuk semua pejuang –pejuang Islam, ulama – ulama dan calon Mujahidin – mujahidin kalian.

*Abdullah Gaza
Seluruh isi surat ini telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Arab, yang dikirim oleh seorang bernama Abdullah Al-Ghaza yang mengaku dari Gaza city-Jalur Gaza melalui surat elektronik dan artikel diterbitkan oleh Buletin Islami.

JIHAD VERSI PERSIS

Muktamar Persis XV yang diselenggarakan Di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta dihadiri ribuan anggota simpatisan Persis, tamu undangan dan dibuka oleh Wakil Presiden RI M. Yusuf Kalla.

Pada pembukaannya, ketua umum Persis Prof. M. Abdurrahman sempat mengangkat jihad yang saat ini ramai diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia dan dunia yang identik dengan terorisme dan kekerasan.

“Jangan takut mendengar Jihad di Persis. Malah harus gembira karena ini program yang mempersatukan Islam.” tutur KH. M. Abdurrahman dihadapan sekitar 15000 orang yang hadir di acara Muktamar.

Jihad di Persis menurutnya merupakan program organisasi untuk menghadapi tantangan dakwah. Ada lima program jihad di Persis, yaitu Jihad Tarbiyyah, Jihad Dakwah, Jihad Ekonomi, Jihad Peradaban,dan jihad Politik.

Terkait dengan jihad Tarbiyyah, menurutnya pendidikan di Indonesia masih lemah, karena itu memerangi kebodohan menjadi kewajiban Persis.

Selanjutnya jihad dalam bidang dakwah. Tanah air Indonesia yang begitu luas menjadi tantangan bagi dai Persis. Persis telah mengirimkan dai ke daerah terpencil untuk memelihara NKRI.

Sedangkan jihad dalam bidah Iqtishadiyyah atau ekonomi, Persis ingin berjihad membangun ekonomi umat bersama dengan Negara.

Pada jihad peradaban Persis ingin mengembangkan peradaban Islam di Indonesia. “Akhlak Islam harus melandasi masyarakat di Indonesia. Sehinga Islam phobia tidak boleh ada di Indonesia ini, Apalagi kebencian dan anti terhadap Islam. Karena NKRI ini dibangun oleh umat islam dan para ulama.” Kata KH M Abdurrahman.

Terakhir jihad dalam bidang politik. Indonesia dibangun atas dasar politik. Bahkan beberapa pendahulu Persis turut terlibat dalm pembentukan NKRI.

Kelima jihad ini menurut KH M Abdurrahman sebagai bentuk Bela Negara yang selama ini ramai didengungkan oleh pemerintah
http://persis.or.id/kh-m-abdurrahman-bicara-jihad-versi-persis-di-pembukaan-muktamar-persis/

Jumat, 20 November 2015

PARIS DAN KEBANGKITAN YANG RENDAH HATI

PARIS DAN KEBANGKITAN YANG RENDAH HATI

Tiada pengambilan yang tak ditagih. Tiada ketamakan yang tak dibayar.

Apa yang hari-hari ini terjadi di Eropa, barangkali tak terbayangkan oleh laksamana-laksamana penjelajah samudera, serikat dagangnya, para gubernur jenderal, dan raja-raja serta pemerintahan mereka yang sejak lima abad lalu bersimaharajalela mengangkuti berbagai hasil bumi dan sumber daya dunia timur. Semula rempah sahaja; lalu emas dan perak, kopi dan gula, vanili dan jarak, barang tambang dan minyak, bahkan manusia yang diperbudak.

Pada beberapa bangsa, kebudayaan dan sejarahnya turut terenggut; peradabannya musnah.

Mari bayangkan benua jelita yang nantinya dinamai Amerika, dengan penduduk asli yang sebelum kedatangan Columbus, Vespucci, Cortez, dan Pizzaro diperdebatkan sejarawan dengan angka mencengangkan; antara 12, atau 30, atau 50, atau bahkan 110 juta orang. Atau lihatlah Australia, dengan Aborigin yang sebelum kedatangan James Cook dan Flinders diperkirakan berada di kisaran 8 hingga 20 juta orang. Dan kini, puluhan ribu saja sisanya.

Keganasan penjajahan barat amat mengerikan.
Nusantara barangkali termasuk yang beruntung. Ia bukan 350 tahun dijajah, melainkan tiga setengah abad melawan penjajahan. Salah satu yang membuat bangsa ini bertahan tanpa dapat dibantah adalah Islam. Atas berkat rahmat Allah, abad sebelum kedatangan Magelhaens, D’ Albuquerque, dan Cornelis De Houtman adalah abad yang dipenuhi pekik gelora syahadat secara hampir merata di Nusantara. Maka sebagaimana banyak bangsa muslim lain di Afrika dan Asia, Islam telah menjadi ruh perlawanan yang tak dapat dipadamkan oleh para penindas dari Eropa.

Tapi tentu saja, penjajahan yang dirasakannya juga amat perih hingga ulu hati.

Barangkali melihat negara-negara yang tergabung dalam persemakmuran Britania hari ini, ada yang berkata, “Andai saja kita dijajah Inggris, bukan Belanda.” Tapi sesungguhnya, nestapa yang ditinggalkan negerinya Richard The Lionheart bagi kita tak banyak berbeda. Izinkan saya memberi contoh dengan bulan Juni 1812 yang kelam, ketika bombardemen artileri pasukan Inggris selama 4 hari 3 malam di bawah komando Kolonel Robert R. Gillespie menghancur-leburkan Benteng Baluwarti Yogyakarta terutama di sisi utara hingga timur serta meremuk dan membakar bagian luas dari kraton dan kota yang indah ini.

Sebakda itu, penjarahan oleh Legiun Infanteri ke-14 (Buckinghamshire) dalam bulan Juli yang bahkan melibatkan Letnan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, nyaris menghabiskan semua hal berharga dari Yogyakarta; emas dan perak dalam jumlah mencengangkan, pusaka-pusaka Kraton, naskah-naskah tak ternilai, aneka perhiasan, bahkan sampai kancing baju Sultan Hamengkubuwana II yang terbuat dari berlian tak luput dipreteli ketika beliau ditodong senjata di kiri, kanan, dan belakang kepala sebelum dilucuti dan dibuang ke Penang.

Daftar  itu akan sangat panjang mendereti negara-negara Eropa masa kini dengan jajahan mereka dari zaman ke zaman, bukan hanya dengan kisah perampasan tapi juga pembantaian. Inggris punya 94 negeri dan wilayah jajahan, sementara Spanyol membentangkan penzhalimannya dari ujung selatan Amerika hingga tengah dan seberang Pasifik. Belanda mengangkangi Suriname di Amerika, Nusantara di Asia, hingga Afrika Selatan; adapun Perancis, Italia, dan Jerman seakan berlomba mengeruk kekayaan Afrika dan sebagian Asia Barat.

Dan hukum kesejarahan berlaku; ke mana sumber daya mengalir dan mengendap menjadi kemakmuran, ke sanalah berduyun-duyun manusia menuju.

Hampir lima abad lamanya Eropa menumpuk sumber daya dari timur dan mengendapkannya menjadi kristal-kristal kemilau yang mencahayakan peradabannya. Dengan kelimpahan itu mereka membangun katedral menjulang, istana megah, jalan-jalan lebar, pelabuhan besar, serta tentara yang ampuh. Dengan itu pula mereka menyusun filsafat, kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi tinggi, dan berbagai nilai yang mereka jajakan dengan semangat seakan ianya puncak keadaban insan; demokrasi, liberalisme, dan sekularisasi.

Sementara itu di bentang bumi dari Maroko hingga Merauke yang terrampok, gelap kian pekat setiap harinya. Kemiskinan dan kebodohan yang diwariskan para penganiaya Eropa, ditambah kepemimpinan penindas dari bangsanya sendiri yang masih mewarisi kelaliman penjajah, pula perang saudara yang masih menjadi permainan sebagian kekuatan Barat, lengkaplah sudah alasan berjuta manusia dari berbagai bangsa itu; Aljazair, Tunisia, Libya, Mesir, Turki, Lebanon, Suriah, Somalia, Ethiopia, Nigeria, Afghanistan, Pakistan, India, dan Bangladesh, berbondong mereka hendak berbagi ruang hidup dengan bangsa-bangsa Eropa yang moyangnya pernah mencekikkan penindasan pada leluhur mereka.

Bukan. Ini bukan pembalasan. Ini hanya gemericik arus orang yang secara alami membuntuti derasnya aliran sumber daya yang menopang hidup ummat manusia sejagat. Para penduduk Eropa yang merasa asli dapat menyebutnya pengungsi, atau imigran. Tapi keberadaan mereka tak terelakkan.

Tiada pengambilan yang tak ditagih. Tiada ketamakan yang tak dibayar.

Kemudian kaum pendatang itu jumlahnya tumbuh berlipat melampaui bangsa-bangsa Barat yang sayangnya justru sedang bersorai meninggalkan lembaga pernikahan dan keluarga serta mengesahkan perkawinan sejenis.  Sebuah kekhawatiran atas peta kependudukan kian mencekam Eropa. Barangkali, beberapa dasawarsa ke depan, wajah Jerman sudah lebih banyak yang mirip Mesut Ozil dibanding Angela Merkel, wajah Perancis lebih jamak seperti Karim Benzema daripada Francois Hollande, begitu pula negara di sekitarnya.

Warga Eropa sedang diuji atas nilai-nilai yang mereka gemakan sendiri sejak Revolusi Perancis; kebebasan, persamaan, dan persaudaraan.

Akankah nilai-nilai tentang hak asasi bagi setiap insan, persamaan yang tak membedakan asal, warna kulit, dan bahasa, juga persaudaraan kemanusiaan yang melampaui batas kebangsaan menang di hadapan ego untuk mendaku “asli”, merasa “pribumi”, serta menganggap mereka yang datang sebagai gangguan, ancaman, bahkan teror?

Tentu saja, kaum muslimin sebagai bagian terbesar dari para pendatang itu juga harus menghadapi tantangan dan menjawab ujian yang lebih rumit lagi. Prof. Tariq Ramadhan mengistilahkannya sebagai bagaimana menjadi ‘Muslim Eropa’. Yakni muslim yang teguh dengan tsawabit-nya, nilai dasar yang tetap sebagai muslim dalam ‘aqidah, ibadah, dan mu’amalahnya; tapi mampu menyesuaikan yang mutaghayyirat, nilai-nilai dalam ekspresi intelektual, sosial, dan kebudayaan yang sesuai dengan lingkungan barunya di belahan bumi barat.

Bahkan dalam tuntutan agamanya, kaum muslimin sudah seharusnya bukan hanya menyesuaikan diri; melainkan datang untuk menjawab berbagai krisis yang sedang dialami oleh warga Eropa. Dan saya melihat itu, salah satunya, pada sesosok Imam muda di Newcastle, Abdul Basith yang amat ramah dengan proyek Masjid Pusat Newcastle-nya yang padat nilai dakwah dan program anak-anak muda yang didukungnya dalam IDC, Islamic Diversity Center.

Beliau dikenal masyarakat dan pemerintah Newcastle dengan inisiatif sosialnya yang dahsyat seperti kerja bakti muslimin membersihkan lingkungan dari sampah, mengeruk salju di musim dingin, mengenalkan Islam ke murid-murid sekolah, membuka Da'wah Stall di area publik, kunjungan kasih ke Panti Jompo, memerankan tokoh superhero dan mendatangi anak-anak yang dirawat di rumah sakit untuk menghibur mereka, menyelenggarakan aksi donor darah rutin, dan menggalang dana bagi para pasien kanker. Berbagai hal ini membawa IDC, yang di antara aktivisnya ada Daniel Johnson, muslim bule nan bersemangat, beberapa kali meraih penghargaan dari Mayor Councillor.

Dan kini beliau amat bersemangat membangun Masjid yang diharapkan benar-benar menjadi inspirasi peradaban. Akan ada di sana Youth Center dengan segala fasilitas olahraga serta kreativitas, taman yang hijau hingga atap masjidnya, sistem yang hemat energi, ruang-ruang belajar yang nyaman, perpustakaan lengkap, pusat konsultasi, penyediaan kebutuhan untuk para homeless, dan lain sebagainya.

Saya berbincang dengan beliau pekan ini; dan memahami sebuah hal penting. Kita tidak dapat menunggu para warga Eropa mengerti dengan sendirinya bahwa kedatangan kaum muslimin yang berbagi ruang hidup dengan mereka bukanlah ancaman. Kita harus segera menunjukkan pada mereka bahwa muslim sebagai para peneladan Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam benar-benar adalah rahmat bagi semesta alam. Maka kedatangan seorang muslim ke sebuah negeri seperti Inggris sebagaimana dialaminya, seharusnya digegas untuk menjadi keberkahan bagi siapapun di sekitarnya.

Maka Imam Abdul Basith, masjidnya, dan IDC adalah cinta yang hangat bagi kesepian yang dialami para jompo; adalah cinta yang ceria bagi anak-anak yang dirawat di Rumah Sakit; adalah cinta yang mengalir bagi mereka yang memerlukan darah sebab sukarnya menemukan donor yang layak karena tato, HIV, atau sebab lainnya; adalah cinta yang bersih bagi lingkungan yang sampah dan saljunya dia bersihkan.

Biarlah warga Eropa menginsyafi kembali bahwa nilai-nilai yang diyakininya tentang kebebasan, persamaan, dan persaudaraan; bukan hanya berarti mereka harus menerima beban dari para pengungsi muslim yang datang untuk menghindarkan diri dari nestapa di negeri mereka, melainkan juga berarti terbukanya pintu-pintu rahmat Allah bagi semesta.

Saya berdoa agar Allah kian memperbanyak dai-dai di Eropa yang sebagaimana beliau; menampakkan hakikat seorang muslim-mukmin yang aman, bukan membahayakan; ramah, bukan mengancam; dan bermanfaat, bukan membebani. Inilah kebangkitan yang rendah hati.

Nubuwwah Nabi tentang futuhnya Eropa harus kita perjuangkan untuk digenapi, barangkali bukan dengan kejumawaan tepuk dada dan sesumbar bahwa kita akan menaklukkannya dengan senjata. Betapa indahnya mereka yang menginsyafi kebenaran lalu dengan tangan-tangannya sendiri meruntuhkan berhala-berhala yang selama ini disembah dan dipujanya, untuk beralih kepada Allah dan RasulNya yang telah membentangkan rahmat dan pengampunan bagi mereka. Seperti yang terjadi pada Fathu Makkah.

“Apabila datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia berbondong-bondong memasuki agama Allah. Maka bertasbihlah memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepadaNya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima Taubat.” (QS An Nashr [110]: 1-3)

Semoga Allah mengampuni kita yang masih lemah dalam menjadi penghantar hidayah. Semoga Allah mengampuni kita yang belum dapat mengerahkan segenap sumber daya untuk dakwah. Semoga Allah mengampuni kita yang terus mencoba mengikhlaskan niat di dalam meneladani Rasulullah untuk membawa kabar gembira, memberi peringatan, menyeru ke jalanNya, dan menjadi pelita yang mencahayai.

Tantangan dakwah ke depan di Eropa masih begitu banyak. Kita berduka atas apa yang baru-baru ini terjadi di Paris, korban-korban yang terbunuh bukan atas kesalahan mereka secara langsung, beserta dampaknya bagi muslimin Eropa yang di beberapa tempat mulai dilihat dengan tatapan kebencian lagi, juga pada para da’i Eropa yang akan harus berbusa-busa menjelaskan berbagai hal. Tapi siapapun dalang keji di balik hal ini dan segala kepentingan jahat yang memanfaatkannya nanti, semoga Allah menjadikannya pintu dakwah yang kian menumpahruahkan berkah.

Ditulis di Nottingham, kota keberangkatan Pasukan Salib ke-4.
Selalu update bincang ilmu bersama kami; ahlan tuk berkenan menginstall Aplikasi ini:
- https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.salimafillah

Minggu, 15 November 2015

SEJARAH HITAM PRANCIS

SEJARAH HITAM PRANCIS

Kepada kalian yang simpati terhadap Prancis, jangan lupakan sejarah ini!

🇫🇷 || Perancis dalam Lembaran Sejarah

🔸Perancis mengumpulkan 400 ulama' muslim dan memenggal kepala mereka dalam lembaran sejarah, di tengah penjajahan mereka atas Chad tahun 1917 M. ["Chad" tulisan Ahli Sejarah Mahmud Syakir hal.73]

🔸 Ketika Perancis memasuki kota Aghwat di Al Jazair tahun 1852 M, mereka membakar sepertiga penduduk kota itu dengan api dalam satu malam.

🔸 Perancis telah melakukan 17 uji coba nuklir di Al Jazair mulai dari tahun 1960 - 1966 M yang mengakibatkan jatuhnya korban dengan jumlah yang tidak terhingga sekitar 27 ribu sampai 100 ribu orang.

🔸 Ketika Perancis hengkang dari Al Jazair tahun 1962 M, mereka telah menanam sejumlah ranjau yang lebih banyak daripada jumlah semua penduduk Al Jazair pada waktu itu, yakni sebanyak 11 juta ranjau.

🔸 Perancis menjajah Al Jazair selama 132 tahun, mereka telah melenyapkan  1 juta muslim pada tujuh tahun pertama setelah kedatangan mereka dan telah melenyapkan 1,5 juta pada tujuh tahun terakhir sebelum mereka hengkang.

🔸Seorang Ahli Sejarah yang berdarah Perancis Jack Jourkey memperkirakan bahwa total orang yang dibunuh oleh Perancis di Al Jazair sejak kedatangannya tahun 1830 M sampai hengkangnya tahun 1962 M adalah 10 juta muslim.

🔸Perancis menjajah Tunisia selama 75 tahun, Al Jazair selama 136 tahun, Maroko selama 44 tahun, Mauritania selama 60 tahun dan menjajah Senegal ( yang 95% penduduknya adalah muslim ) selama 3 abad..!

🔸Departement Tsugur Media

Sabtu, 14 November 2015

KENAPA ISIS SERANG PARIS?

KENAPA ISIS SERANG PARIS?

Jika ISIS memang memperjuangkan Islam, seharusnya yang mereka serang adalah Israel. Seharusnya yang mereka serang adalah pemerintahan Assisi di Mesir. Seharusnya yang mereka serang adalah pemerintah Burma yang menzalimi rakyat Rohingya.

Mengapa ISIS justru menyerang rakyat "tak berdosa" di Paris?

Islam adalah agama yang sangat anti terorisme. Seorang muslim hanya boleh menyerang lawan (dalam rangka mempertahankan diri) jika si musuh yang menyerang duluan.

Jika ISIS memang memperjuangkan Islam, kenapa mereka menyerang duluan ke Paris? Kenapa mereka melakukan cara yang tidak sesuai ajaran Islam?

Status ini BUKAN dalam rangka menyalahkan ISIS, namun ingin mengajak kita semua untuk MIKIR. Sebenarnya ISIS ini siapa?

Jangan mudah terkecoh oleh propaganda media-media Barat Sekuler mengenai ISIS. Jangan mudah terkecoh, karena konspirasi Barat itu sangatlah jahat!

ANTI ARAB ATAU ANTI ISLAM?

ANTI ARAB ATAU ANTI ISLAM?

Saya heran sama orang yang anti Arab. Alasannya apa?

Kalau alasannya, "Kita harus cinta dan menjaga budaya asli Indonesia," berarti kita juga harus anti Amerika, anti Korea, anti India, anti Australia, anti China, anti Jepang dan sebagainya.

Kalau alasannya, "Arab menjajah Indonesia dengan tameng penyebarluasan agama," maka sungguh lucu! Karena justru orang-orang Eropa yang TERBUKTI menjajah Indonesia sambil membawa agama Kristen. Sedangkan Islam masuk ke Indonesia lewat perdagangan dan secara damai, bukan lewat penjajahan.

* * *

Kau bilang, "Ini Indonesia, bukan Arab. Tak perlu pakai istilah akh, antum, syukran, jazakallah, abi, umi, dst."

Padahal saat merayu pacarmu, kamu berkata, "I Love you. I miss you." Saat patah hati, kamu berkata, "Gue gagal move on, nih."

Hm.. itu bahasa Indonesia atau bukan, ya?

Kau terlihat sangat anti Arab dengan alasan "Kita harus cinta pada budaya Indonesia." Padahal di saat yang sama kamu membela ajang Miss World, yang jelas-jelas bukan budaya Indonesia.

Orang yang suka lagu nasyid berbahasa Arab kamu cela-cela dengan alasan, "Itu bukan dari Indonesia." Padahal kamu justru memuja-muja para boyband dari Korea, tergila-gila pada film India, dan cinta buta terhadap film dan musik dari Amerika.

Kamu mungkin lupa: Nama-nama hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu itu berasal dari bahasa Arab. Istilah musyawarah dan adab juga dari bahasa Arab.

Banyak sekali istilah bahasa Arab yang kini diserap ke dalam bahasa Indonesia, dan ternyata sering kamu pakai, dan kamu menyukainya!

Bahkan kalau kamu belajar sejarah Bahasa Indonesia, kamu akan KAGET DAN SHOCK, karena ternyata bahasa Arab memiliki pengaruh yang SANGAT KUAT terhadap bahasa Indonesia.

Kamu mungkin belum tahu, bahwa struktur bahasa Indonesia dan Arab itu PERSIS SAMA. Saking samanya, kita bisa dengan mudah melakukan penerjemahan kata demi kata. Hal seperti ini tidak bisa dilakukan terhadap bahasa lain.

Coba kamu terjemahkan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dengan sistem terjemahan perkata. Bisa? Dijamin tak bisa. Karena pasti hasil terjemahannya akan sangat ngaco.

Tapi bahasa Arab BISA. Itula salah satu bukti bahwa bahasa Indonesia dan Arab punya hubungan yang sangat erat.

Kalau kamu mencela Islam sebagai agama dari Arab, bukan dari Indonesia, hei... apa kamu lupa bahwa Kristen, Hindu dan Budha pun bukan dari Indonesia. Agama asli Indonesia adalah ANIMISME. Lupa, ya?

Jadi kenapa harus anti Arab?

Jangan-jangan kamu sebenarnya anti Islam, bukan anti Arab.

Jonriah Jonru Ukur
Penulis & aktivis media sosial

Rabu, 11 November 2015

Ternyata Begini Usaha Setan Disaat Manusia Mengalami Sakaratul Maut

Ternyata Begini Usaha Setan Disaat Manusia Mengalami Sakaratul Maut

Sampai hari kiamat belum tiba, Para syaithan dan sekutunya tetap akan menggoda umat manusia, Selagi nyawa masih menempel di raga, Syetan tak akan henti-hentinya menggoda umat manusia untuk mengingkari dan mendurhakai Allah SWT.

Sudah menjadi ketetapan Allah SWT setan menjadi musuh abadi manusia. Mereka selalu berusaha untuk menjerumuskan manusia sehingga tidak selamat di kehidupan akhirat kelak.

Upaya itu dilakukan tatkala manusia menjalani kehidupan di alam dunia. Bahkan ketika manusia tengah menghadapi sakaratul maut dan ruh terlepas dari jasad.

Godaan Setan Saat Manusia Sakaratul Maut

Ketika manusia sedang menghadapi sakaratul maut, salah satu kesulitan atau kesakitan yang dihadapi adalah rasa haus yang tidak tertahankan sehingga seolah-olah membakar hati. Rasa haus itu terasa begitu kuat, hingga tidak mungkin bisa hilang meski meminum banyak air.

Dalam keadaan seperti inilah biasanya setan datang membawa minuman yang tampak sangat menggoda dan menyegarkan, khususnya terhadap kaum mukminin yang keimanannya sangat kuat. Sungguh mereka (para setan) itu sangat tidak rela jika seseorang itu meninggal dengan memperoleh keridhoan Allah.

Pada puncak kehausan yang seolah tidak tertahankan itu, syaitan akan datang dengan satu gelas minuman yang sangat segar, dan ia berdiri di sisi kepala seorang mukmin. Sang mukmin yang tidak menyadari kalau ia adalah syaitan, akan berkata, “Berilah aku air itu!!”

Syaitan berkata, “Baiklah, tetapi katakan terlebih dahulu bahwa dunia ini tidak ada yang menciptakan, maka aku akan memberikan air ini kepadamu!!”

Dalam riwayat lain disebutkan, syaitan akan berkata, “Tinggalkanlah agamamu ini, dan katakan bahwa Tuhan itu ada dua, maka engkau akan selamat dari kepedihan sakaratul maut ini!!”

Jika ia mempunyai keimanan yang cukup kokoh, ia akan menyadari kalau sosok pembawa air itu adalah syaitan, maka ia akan berpaling. Tetapi syaitan tidak berhenti dan putus asa, ia akan berdiri di arah kakinya dengan penampilan yang lain, masih dengan membawa minuman yang amat segar menggoda. Sang mukmin yang masih dilanda kehausan akan berkata kepadanya, “Berilah aku minuman itu!!”

Syaitan dalam penampilan lain itu berkata, “Baiklah, tetapi katakanlah bahwa Muhammad (Rasulullah SAW) itu adalah seorang pendusta, maka aku akan memberikan air ini kepadamu!!”

Setelah mendengar jawaban seperti itu, sang mukmin akan menyadari kalau syaitan tidak akan berhenti menggodanya hingga terlepas imannya. Maka ia akan bersabar dalam kehausan yang seakan membakar hati itu dan tidak akan meminta lagi. Ia akan menyibukkan diri dengan mengingat Allah memohon pertolongan dan keselamatan dari sisi-Nya.

Suatu kisah tentang seorang guru dan ulama yang sangat zuhud bernama Abu Zakaria, ketika sedang sakaratul beberapa orang sahabat dan muridnya menunggui beliau. Ketika Abu Zakaria tampak dalam kepayahan, seorang sahabatnya mengajarkan kalimat thayyibah, “Katakanlah : Laa ilaaha illallaah!!”

Tetapi di luar dugaan, Abu Zakaria memalingkan wajahnya. Sahabat di sisi lainnya juga berkata, “Katakanlah Laa ilaaha illallaah!!”

Lagi-lagi Abu Zakaria memalingkan wajah, bahkan ketika untuk ke tiga kalinya mereka memintanya membaca kalimat Thayyibah, Abu Zakaria berkata, “Aku tidak akan mengucapkan kalimat itu!!”

Setelah itu ia jatuh pingsan. Para sahabat dan murid-muridnya menangis sedih melihat keadaan itu, sungguh mereka tidak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi? Tetapi satu jam kemudian Abu Zakaria siuman dalam keadaan yang lebih segar. Ia berkata kepada sahabatnya, “Apakah tadi kalian mengucapkan sesuatu kepadaku??”

“Benar, tiga kali kami meminta engkau membaca syahadat, tetapi dua kali engkau berpaling dan ke tiga kalinya engkau berkata : Aku tidak akan mengucapkannya!! Karena itulah kami jadi bersedih!!”

Abu Zakaria berkata, “Sikap dan perkataanku itu bukanlah kutujukan kepada kalian…”

Kemudian Abu Zakaria menceritakan kalau Iblis telah mendatanginya dengan membawa semangkuk air yang tampak sangat segar, sementara ia merasa sangat hausnya. Iblis berdiri di sisi kanannya sambil menggerakkan mangkuknya sehingga kesegaran air itu makin menggoda, dan berkata, “Tidakkah engkau membutuhkan air??”

Ia tidak menjawab, tetapi matanya tidak bisa menyembunyikan rasa haus, dan tertariknya dengan kesegaran air itu, maka iblis berkata lagi, “Katakanlah bahwa Isa adalah anak Allah!!”

Abu Zakaria berpaling dari iblis, yang saat itu bersamaan dengan sahabatnya yang meminta ia mengucap kalimat thayyibah untuk pertama kalinya. Tetapi iblis masih menghampiri dari arah yang lain, dan berdiri di dekat kakinya sambil mengatakan seperti sebelumnya. Maka ia berpaling lagi, yang bersamaan dengan sahabatnya yang memintanya membaca kalimat Thayyibah untuk ke dua kalinya. Belum putus asa juga, iblis menghampiri lebih dekat dengan bujuk rayunya yang memikat, mengiming-iminginya dengan minuman yang begitu segarnya, sambil berkata, “Katakanlah bahwa Allah itu tidak ada!!”

Maka dengan tegas Abu Zakaria berkata, “Aku tidak akan mengatakannya!!”

Saat yang bersamaan, sahabatnya sedang meminta dia mengucapkan kalimat thayyibah itu untuk yang ke tiga kalinya.

Abu Zakaria mengakhiri penjelasannya, “Seketika itu mangkok yang dibawa iblis jatuh dan pecah berantakan, kemudian ia lari terbirit-birit. Tetapi rasa haus itu begitu menggigit dan tidak tertahankan sehingga aku jatuh pingsan. Jadi, sikap dan perkataanku itu bukan untuk kalian, tetapi untuk menolak iblis. Dan sekarang kalian saksikan semua : Asyhadu an-laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammad ar rasuulullaah!!”

Setelah itu tubuh Abu Zakaria melemah, dan ia meninggal dunia dalam keadaan khusnul khotimah.

_____________

Imam Abu Dawud meriwayatkan dalam sunannya bahwa iblis berkata kepada bala tentaranya pada saat kematian manusia: “Berusahalah saat sekarang karena jika kalian gagal, tidak ada kesempatan lagi”.

Dari Wailah bin al-Asqa berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Talqinilah orang yang hendak meninggal dengan La Ilaha Illallah dan berilah berita gembira tentang surga, sesungguhnya orang mulia, baik dari kaum laki-laki dan wanita kebingungan di dalam menghadapi kematian dan mengalami ujian. Sesungguhnya setan paling dekat dengan manusia pada saat kematian, dan melihat malaikat kematian lebih berat dari pada penggalan pedang 1000 kali”. (HR. Abu Naim).

Imam al-Qurthubi menyebutkan kisah dalam Kitab At-Tadzkirah dari guru-gurunya Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi bahwa tatkala dia sedang sakaratul maut dikatakan kepadanya, “Ucapkanlah La Ilaha Illallah”, dia mengatakan, “Tidak”. Ketika sadar kami menuturkan kejadian itu kepadanya. Dia berkata, “Setan datang kepadaku dari sebelah kanan dan kiriku, salah satunya berkata, Matilah kamu dalam keadaan Yahudi sebab agama Yahudi adalah sebaik-baik agama dan yang lain berkata, Matilah kamu dalam keadaan Nasrani sebab agama Nasrani adalah sebaik-baik agama, maka saya katakan kepadanya, “Tidak, tidak, kalian saja yang mengucapkan itu.”

Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya setan hadir pada saat kematian di antara kamu sekalian lalu mengatakan, matilah kamu dalam keadaan yahudi, matilah kamu dalam keadaan nasrani”. Maka jawaban saya tadi adalah pada mereka (setan) bukan pada kalian”.

Sufyan ats-Tsauri berkata, “Saya takut terfitnah pada saat kematian dan beban menjadi berat, saya minta belas kasih dari Allah bila tidak diberi pasti aku akan terfitnah. Gangguan fitnah banyak sekali tidak terhitung, boleh jadi dia masih bertaut dengan dunia sehingga dia tidak mau melepas perkara yang dicintai, atau tidak kuat menahan cobaan, atau tidak sanggup menghadapi fitnah maka manusia bisa jadi terhempas dari tauhid, atau bisa jadi godaan berupa janji kekuasaan. Pesan saya pada saat menghadapi kematian agar selalu menjaga aqidah, membaca istighfar dan bertaubat dari dosa semoga bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih”.

Dari Anas bin Malik berkata bahwasanya Rasulullah bersabda: “Ada dua malaikat yang berdiri di pintu mayit yang menyambut dengan istighfar, maka ketika itu iblis berteriak sangat keras hingga membuat tulang badannya (iblis) patah-patah, dia berkata kepada bala tentaranya, Celakalah kalian, bagaimana hamba ini selamat dari jeratan kalian?, Mereka menjawab, “Dia adalah seorang yang terpelihara.” (HR. Abu Yala al-Mushili dalam hadits yang sangat panjang)

Sufyan berkata, “Sesungguhnya setan menangis keras atas kematian orang yang beriman karena gagal menggodanya di dunia”.